Kritik Fasilitas Isolasi, Warga Bojonegoro Disuruh Minta Maaf

barometerjatim.com

DISURUH MINTA MAAF: Taufik (baji biru), disuruh minta maaf setelah kritik ruang isolasi di Bojonegoro via media sosial. | Foto: IST

BOJONEGORO, Barometerjatim.com Sebuah video yang diunggah di media sosial, Jumat (17/4/2020), berisi kritik terkait minimnya fasilitas ruang isolasi Covid-19 di Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro viral.

Baca juga: Warga Bojonegoro Terusik Bau Limbah Pabrik Rokok, Bocah 5 Tahun sampai Bolak-balik ke Dokter!

Namun sehari kemudian, pengunggahnya, Taufik, warga setempat yang menjalani isolasi, disuruh minta maaf sekaligus mengklarifikasi unggahannya soal kondisi ruang isolasi di gedung SMPN I Tambakrejo tersebut.

Permintaan maaf disaksikan Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, Camat Tambakrejo Hari Kristianto, aparat penegak hukum dari TNI dan Polri, serta sejumlah warga.

"Nama saya Taufik, diisolasi di Tambakrejo, Bojonegoro. Atas viralnya video kemarin, itu pertama saya masuk, memang belum ada persiapan karena keadaannya mendadak," katanya.

"Dan saya minta maaf atas viranya video kemarin yang saya bikn, semoga rekan-rekan di Sosmed semua untuk menghapus semua yang diviralkan kemarin..," sambungnya.

Dikonfirmasi terkait permintaan maafnya, Taufik menceritakan awal mengunggah video untuk mengkomplain poin nomor tujuh tentang prosedur masuk wilayah Tambakrejo.

"Poin nomor tujuh itu berbunyi setiap pemudik, pendatang atau perantau yang datang diwajibkan keluarganya yang kasih makan, tempat tidur, minum tiga kali sehari. Itu yang saya komplain awalnya," tuturnya kapada wartawan via telepon seluler, Senin (20/4/2020).

Baca juga: Petani di Bojonegoro Protes, Nawardi Desak Pertamina Hentikan Buang Limbah ke Sungai!

Apalagi dalam persepsi Taufik, setiap warga negara yang sedang menjalani masa isolasi semuanya free alias tidak dibebani tanggungan fasilitas dan logistik untuk diri sendiri.

"Kenapa di sini dibebankan kepada orang yang ada di karantina (isolasi), bukan di keluarganya. Ya kalau orang perantauan pulang dapat uang, apalagi ada wabah seperti sekarang ini, kadang-kadang dapat dan tidak dapat uang. Kan kasihan," ucapnya.

"Ya kalau keluarganya komplet, lah kalau kayak saya punya anak kecil dua, terus bagaimana? Ya karena kritik itu, saya disuruh minta maaf," imbuhnya.

Sebelumnya, dalam video kritik yang sempat viral tersebut, Taufik bermaksud menyampaikan aspirasinya tentang minimnya fasilitas yang ada di dalam ruang isolasi.

Saat itu, Taufik yang baru datang dari luar kota bersama istrinya, oleh petugas diwajibkan menjalani isolasi mandiri di shelter yang telah disiapkan pemerintah daerah setempat di masing-masing desa.

Baca juga: Pengajian di Tuban dan Bojonegoro, Gus Iqdam Bolak-balik Sebut Nama Rahmat Santoso

Selain Taufik, terdapat empat pemudik lain yang juga menempati ruang isolasi. Namun dia mengeluhkan ruang isolasi yang dinilainya tak layak, seperti tak ada tikar atau kasur lantai, makan dan minuman tak disediakan, serta tak ada ruang khusus untuk perempuan.

"Fasilitasnya seperti ini nih, monggo. Saya belum ada kasur, belum ada bantal. Makan pun enggak ada, belum dikasih makan," keluhnya.

Tapi tak disangka, Taufik yang mencoba bersuara tentang minimnya fasilitas isolasi, justru diharuskan minta maaf dan mengklarifikasi video unggahannya yang viral.

ยป Baca Berita Terkait Wabah Corona

Editor : Redaksi

Sudut Pandang
Berita Populer
Berita Terbaru