Pantas Saja Sumenep Kian Diminati Investor, Ini Rahasianya

barometerjatim.com

SUMENEP: Pantai Slopeng, salah satu keindahan pariwisata di Kabupaten Sumenep. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS

SUMENEP, Barometerjatim.com Sumenep kian diminati pengusaha -- baik domestik maupun asing -- untuk menanamkan investasinya. Potensi dan kemudahan apa saja yang dijanjikan Pemkab setempat?

Baca juga: Prabowo: Jatim Lebih Besar dari Malaysia, Ibu Khofifah Cocoknya Jadi Perdana Menteri!

"Pada saat kita tawarkan ke pengusaha, kita juga menggaransi soal proses perizinan, harapan, keamanan dan sebagainya, itu kita garansi semua," kata Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, Achmad Fauzi, Minggu (11/8/2019).

"Investasi apapun, tidak hanya di sektor pariwisata, kita pasti support," tandas pejabat yang juga ketua DPC PDIP Kabupaten Sumenep tersebut.

Dia mencontohkan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang memproduksi briket dan bahan baku batok kelapa milik PT Panda Coco Charcoal asal Uzbekistan di Desa Lobuk, Kecamatan Bluto.

"Bisa dilihat bagaimana kita merespons, menamani dia, sampai pabriknya terbangun di situ," katanya.

Dengan demikian, kata Fauzi, tidak ada kendala apapun dengan investasi mereka. Tidak ada penolakan, polemik, karena semuanya dilakukan secara terbuka dan Pemkab mengawal sampai proses produksi.

"Artinya Pemkab selalu welcome, membantu pengusaha yang akan berinvestasi, karena kita ini juga ada pendampingan. Apa yang menjadi keinginan, harapan, kita bantu," katanya.

"Bukan hanya izin yang kita berikan lalu kita enggak tahu seperti apa, kita bantu semuanya. Termasuk sosialisasi ke masyarakat, kemananan dan sebagainya kita bantu semuanya. Nyaris tidak ada penolakan-penolakan saat investasi masuk."

Dengan berbagai servis yang diberikan tersebut, data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Sumenep mencatat nilai investasi di Sumenep naik signifikan menjadi Rp 1,7 triliun pada 2017.

Baca juga: Eri Cahyadi Lelang Kursi Kadis Penanaman Modal Surabaya, Ada yang Janjikan Rp 42,69 T!

"Memang turun menjadi Rp 1,3 triliun di 2018, tapi dari 2016 itu kan hanya Rp 484 miliar. Jadi ini lonjakan luar biasa, setelah kami (bersama Bupati Busyro Karim) dilantik," katanya.

Investment Gathering

Salah satu cara yang dilakukan Pemkab untuk mendatangkan investasi, yakni membuka investment gathering. Sejak Busyro-Fauzi dilantik pada 17 Februari 2016, sudah dua kali menggaler acara tersebut, 2018 dan 2019.

Salah satu hasil investment gathering edisi pertama, membuahkan pembangunan hotel bintang tiga yang saat ini masih dalam proses pengerjaan dan sekitar dua bulan lagi selesai.

Baca juga: Nusron Wahid Soroti Penuntasan RDTR di Jatim Lambat, Investasi Jadi Terhambat!

"Lalu pengelolaan perikanan nusantara (Perinus) juga hasil dari gathering tahun kemarin. Termasuk ada pabrik garam, Garindo, pencucian garam itu juga salah satu investasi," bebernya.

Sedangkan untuk investment gathering edisi kedua, masih dalam proses karena acara baru digelar 26-28 Juli 2019 dengan mengundang berbagai calon investor, terutama untuk sektor pariwisata.

"Sumenep ini memang mencoba mendorong pariwisatanya agar bisa tumbuh. Dengan pariwisata tumbuh, otomatis akan lebih dekat pada bisnis jasa, jadi lebih menarik," tandas Fauzi.

ยป Baca Berita Terkait Sumenep, Investasi

Editor : Redaksi

Sudut Pandang
Berita Populer
Berita Terbaru