
SURABAYA, Barometerjatim.com Wapres Jusuf Kalla (JK) selalu punya cara untuk 'menghidupkan' forum dari atas podium. Termasuk saat berpidato di acara Forum Silaturahim Gawagis Nusantara di Ballroom Hotel Wyndham Jl Basuki Rahmat, Surabaya, Sabtu (23/2/2019).
Baca juga: Orang Miskin di Pamekasan Masih 123,46 Ribu, Khofifah Gelontorkan Bansos Rp 6,37 M!
JK mengawali pidatonya dengan memberi apresiasi kepada para kiai muda, yang berinisiatif menyatukan komunitas gus -- di antaranya Asparagus (Asosiasi Para Lora dan Gus) dan Ikatan Gus-Gus Indonesia (IGGI) -- ke dalam satu wadah: Gawagis, jamak dari gus.
Namun JK kemudian melemparkan candanya terkait nama Asparagus. "Baru saya dengar Asparagus. Mudah-mudahan ada istilah yang lebih pantaslah nanti, seperti sayur, bulet asparagus kan, he.. he..," kata JK yang disambut ger-geran dan aplaus para gus.
Ya, selain nama komunitas lora dan gus, asparagus memang nama jenis sayuran yang cukup mudah ditemukan di Indonesia. Makanan dengan bahan asparagus, termasuk sup, bisa dibilang memiliki cukup banyak penggemar karena rasanya yang segar yang unik.
Selain itu, asparagus juga kaya serat, vitamin, asam folat, dan mineral seperti kromium. Semua zat ini bermanfaat untuk mendetoks tubuh dari berbagai macam racun serta dapat mencegah radikal bebas.
"Kayak sayur ini. Ya, cari mungkin istilah yang lebih mantaplah," sambung Wapres yang berlatar belakang pengusaha sukses kelahiran Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) tersebut.
JK menambahkan, dirinya bersyukur bisa menghadiri forum para gus, sebagai generasi muda atau milenial pemegang masa depan bangsa. Sebab, esensi generasi milenial tidak hanya jago soal teknologi, tapi juga bisa menguasai kitab.
Baca juga: Khofifah Janjikan PAD Rp 150 Miliar dari BPR Jatim, Komisi C: Bisnis Harus Rasional!
"Jadi (milenial itu menguasai) kitab dan teknologi. Banyak anak-anak muda dari pesantren yang menguasai teknologi," tandas JK yang dua kali menjadi Capres, saat mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sekarang Joko Widodo (Jokowi).
"Jangan khawatir, kalau istilah milenial itu seakan-akan hanya dimiliki bagi anak-anak muda yang mengerti IT, internet dan sebagainya, karena semua generasi muda ingin maju," tandasnya.
Kesinambungan Senior-Junior
Karena itu, tandas JK, upaya atau inisiatif untuk menyatukan putra-putri ulama ini perlu diapresiasi. Namun dalam rangka kemajuan selalu dibutuhkan kesinambungan antara senior dan junior.
"Kalau di bidang usaha, pengusaha, yang senior masuk Kadin (Kamar Dagang Indonesia) juniornya masuk Hipmi (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia). Nanti setelah beberapa tahun beralih dari Hipmi ke Kadin," kata JK memberi contoh.
Baca juga: Minta Suntikan Modal Rp 500 M, Komisi C Bakal 'Kuliti' Rencana Bisnis BPR Jatim!
"Anak tentara itu ada FKPPI (Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri) yang generasi muda. Bukan untuk mengambil jabatan bapaknya pasti tidak, tapi spiritnya, semangatnya untuk memajukan itu tentu penting sekali," paparnya.
Karena itu, menurut JK, Gawagis harus bersama-sama mempunyai semangat yang selalu timbul untuk memajukan berbagai bidang. Mulai pendidikan, pesantren, maupun keilmuan karena ilmu termasuk ilmu agama sangat berkembang.
ยป Baca Berita Terkait Jusuf Kalla
Editor : Redaksi