PENGGELEDAHAN: Tim Pidsus Kejari membawa sejumlah dokumen usai menggeledah kantor Dinkes Gresik terkait dugaan korupsi dana BPJS, Senin (6/8). | Foto: Barometerjatim.com/DIDIK HENDRIYONO
GRESIK, Barometerjatim.com Senin pagi (6/8), mengawali hari masuk kerja setelah libur Sabtu-Minggu, kantor Pemkab Gresik dihebohkan dengan kedatangan Tim Pidsus (Pidana khusus) Kejari dan Tim URC (Unit Reaksi Cepat) Black Panther Polres.
Baca juga: Peserta BPJS Kesehatan Pindah Faskes Tak Perlu Izin Dinkes, Asal Bukan secara 'Gaib'!
Tanpa banyak bicara, tim aparat penegak hukum ini langsung melakukan penggeledahan di kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) dan rumah Kepala Dinkes, dr M Nurul Dholam.
Tim Pidsus bersama Tim URC Black Panther Polres berangkat dari Kejari sekitar pukul 08.00 WIB. Tim kemudian dipisah, satu tim penyidik yang dikomandani Jaksa Pidsus, Fajar Seto Nugroho menuju tempat tinggal Kadinkes di daerah Manyar untuk melakukan penggeledahan.
Baca: Sidak! Dinkes Gresik Temukan 25 Produk Tak Laik Konsumsi
Sedangkan satu tim di bawah komando Kasi Pidsus Kejari Gresik, Andri Dwi Subianto dan Kasi Intel Marjuki, bergerak menuju kantor Dinkes.
Di kantor Dinkes, tim penyidik Pidsus Kejari langsung menuju ke ruang kerja Kadinkes, yang pagi itu juga tengah terlihat di ruang kerjanya saat penyidik melakukan penggeledahan.
Dari penggeledahan, ada beberapa dokumen penting terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi diamankan. Tampak pula beberapa komputer, puluhan handphone dan dokumen penting juga disita.
Baca: Tak Mau Dibom, Penjagaan Kantor Bupati Gresik Diperketat
Selain di ruang Kadinkes, tim juga memeriksa ruang kerja Sekretariat Dinkes. Beberapa lemari di ruangan yang dikunci terpaksa dijebol petugas untuk mendapatkan dokumen dan bukti lainnnya.
Baca juga: Gara-gara Sistem BPJS Kesehatan Error, Antrean di RSUD Soewandhie Numpuk!
Dari ruang sekretariat, tim bergerak menuju ruang Kabid Pelayanan Kesehatan. Di ruang ini tim juga berhasil mengamankan sejumlah dokumen penting.
Penggeledahan berlangsung hampir empat jam, dan tim berhasil memboyong beberapa barang yang dianggap sebagai bukti.
Cari Bukti Tambahan
RUANG KADINKES: Tim Pidsus Kejari menggeledah ruang kepala Dinkes Gresik terkait dugaan korupsi dana BPJS, Senin (6/8). | Foto: Barometerjatim.com/DIDIK HENDRIYONO RUANG KADINKES: Tim Pidsus Kejari menggeledah ruang kepala Dinkes Gresik terkait dugaan korupsi dana BPJS, Senin (6/8). | Foto: Barometerjatim.com/DIDIK HENDRIYONO
Terkait penggeledahan, Kajari Gresik Pandoe Pramoekartika didampingi Kasi Pidsus Andri Dwi Subianto, Kasi Intel Marjuki dan penyidik Pidsus mengatakan, hal ini dilakukan untuk mencari bukti tambahahan dalam perkara dugaan pemotongan dana BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) untuk Puskesmas kecamatan di Gresik.
Baca juga: Bikin Pilu! NIK Dicatut Daftar Listrik 2200 Watt, Nenek di Lamongan Gagal Berobat
"Ada dugaan korupsi dana BPJS Puskesmas di tingkat kecamatan. Kita sudah melakukan sampling di delapan kecamatan dan mendapatkan ada dana BPJS yang diduga dikorupsi sebesar Rp 500 juta. Uang itu diperoleh dari pemotongan 10 persen anggaran BPJS di Puskesmas," papar Kajari.
Baca: Panen Kecaman, Stan di Pasar Baru Gresik Dijual Gila-gilaan
Angka kerugian negara bisa bertambah, tambah Kajari, mengingat di Gresik ada 18 kecamatan. "Kita hanya melakukan sampling di delapan kecamatan, kami yakin dana BPJS yang diduga dikorupsi Dinkes akan bertambah," bebernya.
Karena itu, kejaksaan akan terus mendalami dugaan korupsi dana BPJS ini dan siapa saja yang berperan serta ikut menikmati uang negara tersebut.
"Sampai saat ini kami belum menentukan tersangka dari dugaan korupsi dana BPJS. Dalam waktu dekat, penyidik akan segera memanggil beberapa saksi dan mengumpulkan bukti tambahan," pungkas Kajari.
Editor : Redaksi