Prabowo: Indonesia Kaya, tapi Uangnya Dibawa ke Luar Negeri

Reporter : barometerjatim.com -
Prabowo: Indonesia Kaya, tapi Uangnya Dibawa ke Luar Negeri

PRABOWO ZIARAH: Prabowo dan rombongan saat ziara ke makam pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari di Ponpes Tebuireng, Jombang, Kamis (6/9). | Foto: Barometerjatim.com/NANTHA LINTANG

JOMBANG, Barometerjatim.com Bakal Capres Prabowo Subianto menegaskan, keputusannya maju di Pilpres 2019 untuk memperbaiki perekonomian Indonesia yang dinilainya tidak berkembang, bahkan cenderung terpuruk serta menyimpang dari cita-cita pendiri bangsa.

"Sistem ekonomi kita ini tidak sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa. Tidak sesuai dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945," tegas Prabowo saat kunjungan keĀ  Pondok Pesantren (Ponpes) Tambakberas Jombang.

Di tempat ini, selain silaturahim dan meminta dukungan di Pilpres 2019, Prabowo juga ziarah ke makam salah seorang pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang juga Pahlawan Nasional, KH Abdul Wahab Chasbullah.

Baca: Kiai Pendukung Khofifah-Emil: Wis Wayahe Prabowo Presiden

Prabowo menambahkan, Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945 jelas disebutkan bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

"Sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, bukan kemakmuran untuk segelintir orang. Sekarang yang kaya hanya segelintir dan ternyata membawa uang ke luar negeri," katanya.

Karena itu, niatnya maju sebagai Capres untuk memperbaiki kondisi perekonomian yang kini disebutnya dalam kondisi terpuruk. "Saya keliling, saya ingin menggugah bahwa bangsa kita ini kaya raya. Kita bisa menghidupi bangsa kita sendiri," tandasnya.

Baca: Cak Anam Sambut Ajakan Gerindra Menangkan Prabowo-Sandiaga

Sebelum ke Tambakberas, Prabowo terlebih dahulu berkunjung ke Ponpes Tebuireng Jombang. Di tempat ini, ketua umum Partai Gerindra itu juga silaturahim dan ziarah ke makam salah seorang pendiri NU, Hadratussyeikh KH Hasyim Asy'ari.

Saat di Tebuireng, Prabowo menuturkan dirinya sangat dekat dengan kalangan Nahdliyin (warga NU), terutama para tokohnya di antaranya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) maupun KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah).

"Saya mengenal baik dengan warga Gus Dur bersama keluarga besar Wahid Hasyim (ayah Gus Dur). Sehingga, saya dari waktu ke waktu selalu berziarah ke sini," tandasnya.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.