Soal Aksi HTI, Kapolrestabes: Ansor Jangan Bertindak Sendiri

TEMUI SAHABAT ANSOR: Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Moh Iqbal bertemu dengan Pengurus GP Ansor dan Banser di Kantor PCNU Surabaya, Sabtu (1/4). | Foto: Barometerjatim.com/ BAYAN AR
SURABAYA, Barometerjatim.com Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Moh Iqbal bergerak cepat mengantisipasi kemungkinan adanya chaos antara GP Ansor dan HTI. Apalagi, GP Ansor Surabaya mengancam akan melakukan pembubaran paksa kegiatan HTI di Frontage Road, Jalan A Yani, Minggu (2/4).
"Kami meminta kepada sahabat-sahabat GP Ansor untuk tidak melakukan tindakan paksa sendiri. Sebab nanti bisa timbul kerawanan," pinta Iqbal saat bertemu dengan Pengurus GP Ansor dan Banser di Kantor PCNU Surabaya, Sabtu (1/4). "Serahkan semuanya kepada kami. Polisi adalah wakil negara untuk melakukan upaya paksa itu."
Dalam pertemuan itu, Iqbal memastikan, pada aksi yang akan digelar HTI tidak akan ada atribut, maupun panji-panji khilafah yang didengungkan massa. "Saya sudah bertemu dengan pimpinan mereka (HTI) dan mereka mau melakukan itu," kata Iqbal meyakinkan.
Sayangnya, perwira tiga melati di pundak ini belum berani memberi keputusan atas desakan GP Ansor terkait pembubaran konvoi massa HTI dari Masjid Al Akbar Surabaya menuju Frontage Road di Jalan A Yani. Sebab, kata Iqbal, itu menjadi domain Polda Jawa Timur.
Baca: Dinilai Ancam NKRI, Ansor Akan Bubarkan Aksi HTI
"Tugas kami di jajaran Polrestabes Surabaya, hanya melakukan pengamanan lapangan. Melakukan antisipasi, silaturahim dan tindakan-tindakan Kamtibmas yang lain. Untuk perizinan, semuanya ada di Poda Jatim," dalihnya.
Meski demikian, Iqbal berjanji untuk mengkomunikasikan semua keinginan GP Ansor tersebut. "Insyaallah, sahabat-sahabat Ansor bisa mengerti. Permohonan saya selaku penanggung jawab keamanan besok, bisa disikapi dengan baik," tegasnya.
Sementara GP Ansor Surabaya mengaku menyambut baik upaya yang dilakukan pihak kepolisian. Namun, mereka tetap pada rencana semula, yaitu akan melakukan penghadangan terhadap aksi massa HTI tersebut.
"Sementara ini, rencana masih jalan terus. Jadi atau tidak aksi penghadangan itu, menunggu keputusan para sesepuh PCNU Surabaya," tegasĀ Sekretaris GP Ansor Kota Surabaya, M Faridz Afif.