Jubir Luluk-Lukman soal Majadigi: Emil Bodohi Publik, Seolah-olah Tercipta di Eranya!
SURABAYA | Barometer Jatim – Debat kedua Pilgub Jatim masih menyisakan perhatian, salah satunya terkait aplikasi Majadigi (Majapahit Digital) yang dengungkan Cawagub Emil Elestianto Dardak.
"Mas Lukman telat Mas Lukman. Cek di Instagram Pemprov sudah di-launching Majadigi. Majapahit Digital adalah integrasi semua layanan digital ke dalam satu satu app, satu portal, single sign on. Kayaknya, karena jarang ngecek informasi Pemprov jadi banyak salah," kata Emil.
Pernyataan Emil tersebut, sebagai balasan dari serangan debat yang dilontarkan Lukman yang mengatakan Pemprov Jatim boros menggunakan aplikasi.
“Saya dan Mbak Luluk menyiapkan apa yang kami sebut sebagai birokrasi digital. Jangan salah, selama ini ada 423 aplikasi di Jatim. Kami ingin sederhanakan tinggal cukup satu aplikasi saja untuk melayani seluruh masyarakat Jatim,” kata Lukman.
Baru Lahir 22 Oktober
Mereaksi Emil, Juru Bicara Luluk-Lukman, Sholichul Umam menilai Cawagub petahana tandem Cagub Khofifah Indar Parawansa itu membodohi publik prihal Majadigi.
Pernyataan Emil soal Majadigi, seolah-olah tercipta pada saat Khofifah-Emil memimpin Jatim, padahal tidak. Aplikasi Majadigi baru lahir di era kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubenur Jatim, Adhy Karyono.
Sebab, aplikasi yang dibanggakan Emil itu baru diluncurkan pada 22 Oktober 2024 lalu atau belum genap satu bulan. Artinya delapan bulan setelah Khofifah-Emil turun dari kursi pemerintah Jatim.
"Pak Emil dalam Pilgub Jatim begitu membanggakan Majadigi, seakan-akan aplikasi itu lahir di era kepemimpinan Khofifah-Emil. Periode kepemimpinan Khofifah-Emil sudah habis Februari lalu sedangkan Majadigi baru diluncurkan bulan kemarin, belum genap 20 hari," katanya.
Di sisi lain, Wakil Sekretaris DPW PKB Jatim itu menilai sangat masuk akal kalau Lukman tidak mengetahui tentang Majadigi. Sebab, aplikasi ini masih seumur jagung serta belum tersosialisasi masif dan menyeluruh ke masyarakat Jatim.
"Jangan salahkan orang lain jika tidak tahu keberadaan Majadigi, lah sosialisasi Majadigi masih belum masif kok. Coba masifkan dulu, siarkan ke mana-mana kalau di Jatim ini sudah ada Majadigi," jelasnya.
Pun saat dicek fitur di aplikasi Majadigi masih banyak yang kosong, sehingga publik diyakini akan kecewa karena tidak banyak informasi yang bisa didapat.
"Masih banyak yang kosong di Majadigi. Saya yakin saat ini kalau download Majadigi publik pasti kecewa. Buktinya saya sendiri, kalau tidak percaya buktikan download Majadigi," katanya.{*}
| Baca berita Debat Pilgub Jatim. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur