Ketua Golkar Jatim Beri Peringatan Menohok ke Khofifah: Elektabilitas Incumbent di Bawah 40 Itu Berat Sekali

barometerjatim.com

WARNING KHOFIFAH: Muhammad Sarmuji, beri peringatan menohok ke Khofifah soal elektabilitas Cawagub 2024. | Foto: IST

SURABAYA, Barometerjatim.com Elektabilitas Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa hasil survei sejumlah lembaga masih tertinggi di bursa Cagub Jatim 2024 namun angkanya di bawah 40%.

Baca juga: Orang Miskin di Pamekasan Masih 123,46 Ribu, Khofifah Gelontorkan Bansos Rp 6,37 M!

Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Muhammad Sarmuji pun memberi peringatan menohok kepada Khofifah dengan menyebut elektabilitas di bawah 40% untuk incumbent sangat berat.

Cek di semua daerah, angka di bawah 40% untuk seorang incumbent itu berat! Berat sekali! katanya pada wartawan usai sarasehan politik di Surabaya, Jumat (23/9/2022).

Golkar memberi peringatan pada Khofifah, tandas Sarmuji, karena merupakan salah satu partai politik pengusung Khofifah-Emil Dardak di Pilgub Jatim 2018.

Meski memberi peringatan menohok, Golkar Jatim juga melontarkan pembelaan. Saya memberikan warning sekaligus pembelaan. Inilah fungsinya partai pendukung Bu Khofifah, ucap Sarmuji.

Apa pembelaan Golkar Jatim? Anggota DPR RI itu menjelaskan, pertama, elektabilitas masih di bawah 40% karena sebenarnya Khofifah sudah bertransformasi dari isu sebagai Cagub Jatim menjadi isu Capres/Cawapres.

Sehingga orang di dalam benaknya itu terbelah. Ada yang memikirkan Bu Khofifah masih sebagai Cagub, ada yang sudah memikirkan sebagai Capres/Cawapres, kata Sarmuji.

Baca juga: Khofifah Janjikan PAD Rp 150 Miliar dari BPR Jatim, Komisi C: Bisnis Harus Rasional!

Sehingga datanya itu kemudian menjadi bias. Elektabilitasnya sebagai Cagub menjadi di bawah 40%, karena sebagian orang sudah berpikir Bu Khofifah akan bertransmisi menjadi Capres/Cawapres, tandasnya.

Terbelah di Dalam Benak

Pembelaan berikutnya, lanjut Sarmuji, Khofifah memiliki karakteristik yang kas terkait jaringan pendukungnya, yaitu Muslimat NU yang disebutnya sebagai jaringan diam, bukan jaringan seperti partai politik.

Tetapi kesimpulannya, secara umum, Bu Khofifah harus mencermati betul lembaga-lembaga survei yang menempatkan elektabilitasnya di bawah 40%, karena untuk seorang incumbent sebenarnya tidak terlalu menguntungkan, jelasnya.

Baca juga: Minta Suntikan Modal Rp 500 M, Komisi C Bakal 'Kuliti' Rencana Bisnis BPR Jatim!

Di berbagai survei, elektabilitas Khofifah memang masih di bawah 50hkan tak sampai menyentuh 40%. Dalam survei terbaru Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), 5-12 September 2022, keterpilihan Khofifah di angka 37,25%.

Wagub yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Emil Elestianto Dardak mengekor di posisi kedua (11,5%); disusul Menteri Sosial, Tri Rismaharini alias Risma (8,1%); Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad (4,7%);  dan mantan Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono (4,3%) melengkapi lima besar.

Pun dengan hasil survei lembaga Surabaya Survey Center (SSC), 1-10 Agustus 2022, elektabilitas Khofifah masih 30,0%, disusul Risma (12,8%), Emil Dardak (9,8%); Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf (5,7%); dan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi (4,5%).

» Baca berita terkait Pilgub Jatim. Baca juga tulisan terukur lainnya Retna Mahya.

Editor : Redaksi

Sudut Pandang
Berita Populer
Berita Terbaru