Wacana Penundaan Pemilu 2024, Gus Hans: Lawan Gerakan Politisi Kufur Nikmat

barometerjatim.com

TOLAK PEMILU DITUNDA: Gus Hans, khawatir ada yang sengaja jatuhkan nama Jokowi. | Foto: Barometerjatim.com/IST

SURABAYA, Barometerjatim.com Wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan presiden masih menggelinding kencang. Wacana tersebut kali pertama digulirkan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar yang lantas didukung Golkar dan PAN.

Baca juga: Khofifah Temui Jokowi di Solo Usai Retret, Ada Maksud Politik?

Partai politik lainnya dan sejumlah pihak kemudian ramai-ramai menolak, termasuk Tokoh Muda Nahdlatul Ulama (NU), KH Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans.

Wacana penundaan Pemilu merupakan langkah yang mencederai demokrasi. Tidak ada alasan yang kuat untuk membenarkan wacana ini, katanya pada Barometerjatim.com, Selasa (8/3/2022).

Soal alasan karena Covid-19, menurut Gus Hans, juga sulit diterima. Terlebih sebelumnya Pilkada serentak 2020 yang digelar saat Covid-19 sedang tinggi-tingginya tetap berjalan dengan baik.

Amerika, Bolivia, Belarusia, Korsel, dan Jepang juga melaksanakan Pilpres di tengah pandemi, ucap kiai muda yang juga wakil sekretaris Dewan Penasihat PW GP Ansor Jatim tersebut.

Baca juga: Kejutan Prabowo Beri Hormat ke Khofifah, Isyarat Dini Bakal Dipinang di 2029?

Nah, dengan makin melandainya kasus Covid-19 dan varian Omicron yang tidak seganas Delta, lanjut Gus Hans, maka tidak ada alasan lagi memanfaatkan isu pandemi untuk memuluskan misi yang mencederai demokrasi.

Indonesia melimpah dengan orang-orang baik, yang pantas dan mampu meneruskan hasil kerja Persiden Jokowi. Saya khawatir ada orang-orang yang sengaja menjatuhkan nama Presiden Jokowi agar tidak khusnul khatimah dalam menjalankan amanatnya sebagai Presiden RI, katanya.

Karena itu, tandas Gus Hans, masyarakat harus menyatukan sikap untuk melawan gerakan 'politisi kufur nikmat' yang ingin memperpanjang masa jabatannya dengan mengabaikan semangat demokrasi.

Dengan penundaan Pemilu, maka presiden, gubernur, bupati, dan seluruh anggota DPR RI/provinsi/kabupaten akan menikmati perpanjangan masa jabatannya tanpa Pemilu.

Baca juga: Prabowo di Depan Muslimat NU: Saya Sebenarnya Tidak Terlalu Dekat dengan Ibu Khofifah!

Jangan beri kesempatan kepada kelompok antidemokrasi untuk manggung hanya karena ulah dari segelintir elite saja. Pikiran para segelintir elite ini lebih berbahaya dari para penggerak khilafah, tuntasnya.

» Baca berita terkait Pemilu 2024. Baca juga tulisan terukur lainnya Roy Hasibuan.

Editor : Redaksi

Sudut Pandang
Berita Populer
Berita Terbaru