Dikunjungi Puan, Ketua PWNU Jatim: Kalau Dua Arus Besar Tak Bisa Berperan, Bahaya

barometerjatim.com

DUA ARUS BESAR: Puan Maharani silaturahim dengan para kiai sepuh PWNU Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS

SURABAYA, Barometerjatim.com Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, KH marzuki Mustamar menegaskan kunjungan Ketua DPR RI yang juga Ketua DPP PDIP, Puan Maharani ke PWNU Jatim tidak membahas politik praktis.

Baca juga: Turun ke Blitar, Megawati Ziarahi Makam Bung Karno dan Serahkan 2 Sapi Kurban

Enggak membahas politik praktis, tapi politik kebangsaan, pilar-pilar bangsa, UUD 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika. Enggak membahas Pemilu, bahas yang normatif. Yang praktis, yang taktis, yang kayak apa, kami enggak bahas, katanya usia menerima kunjungan Puan, Selasa (1/2/2022) malam.

Dalam pertemuan, Puan dan para kiai NU juga menekankan penguatan sinergi antara kelompok nasional dan religius.

Dulu negeri ini merdeka hasil kerja sama, gotong royong antara berbagai elemen bangsa, utamanya para ulama, NU, dan kaum nasionalis, PNI ketika itu, katanya.

Nah ke depan, negeri ini tetap harus dikawal oleh arus besar, para ulama dan kaum kaum nasionalis, yang lain makmuman lillahi ta'ala. Aman insyaallah. Kalau sampai dua arus besar ini enggak bisa berperan di negeri ini, bahaya! Pokoknya dua arus besar itu enggak boleh pecah! sambungnya.

Apa Puan juga minta didoakan? Khusus, enggak ada. Pokoknya negeri ini harus tetap aman, tegas kiai pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilur Rosyad, Gasek, Kota Malang tersebut.

Baca juga: Bulan Bung Karno, Adi Sutarwijono Ajak Kader Sarinah Doakan Megawati Ketum PDIP Lagi!

Kalau pesan Kiai Marzuki untuk Puan? Sama, itu. Beliau ingin melanjutkan dulu Bung Karno sama Mbah Hasyim (Pendiri NU, KH Hasyim Asyari). Kalau bisa ke depan terus bersama NU, negeri inui kita jaga bareng-bareng, ucapnya.

Puan dan kiai PWNU Jatim juga sepakat untuk melawan ideologi yang membahayakan negara. "Ideologi, pendanaannya, jaringannya. Kalau bisa tetap NKRI harga mati," tandas Kiai Marzuki.

Sementara itu Puan menuturkan, silaturahmi dengan para kiai PWNU Jatim ini dalam kapasitasnya sebagai ketua DPR RI sekaligus cucu dari Proklamator RI, Bung Karno yang dalam sejarah bangsa memang menjalin hubungan kedekatan dengan pendiri NU, KH Hasyim Asyari.

Kemudian dilanjutkan dengan Ibu Mega bersama dengan Gus Dur, dan sekarang saya tentu saja berusaha untuk insyaallah menjahit kembali silaturahmi yang pernah ada dalam dua generasi tersebut, untuk tetap bisa melakukan sinergi dalam membangun bangsa dan negara, paparnya.

Baca juga: VIDEO: Apa sih Dosa Adi Sutarwijono Sampai Dicopot dari Ketua PDIP Surabaya?

Menurut Puan, bangsa dan negara ini tidak mungkin bisa dibangun jika tidak bergotong royong. Tadi saya diberi wejangan oleh Kiai Ali (KH Agoes Ali Masyhuri), bahwa silaturahmi itu intinya adalah gotong royong. Sementara gotong royong itu adalah intisari dari Pancasila, ujar Puan.

» Baca berita terkait PWNU Jatim. Baca juga tulisan terukur lainnya Roy Hasibuan.

Editor : Redaksi

Sudut Pandang
Berita Populer
Berita Terbaru