KEHANGATAN BUPATI: Gus Yani memegang pundak peserta vaksinasi di Ponpes Al Karimi Grasik. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
GRESIK, Barometerjatim.com - Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani atau akrab disapa Gus Yani menekankan agar vaksinasi dilakukan secara masif, bukan sebatas mengumpulkan massa dalam jumlah besar yang malah berujung kerumunan.
Baca juga: Prabowo: Jatim Lebih Besar dari Malaysia, Ibu Khofifah Cocoknya Jadi Perdana Menteri!
"Vaksinasi harus berjalan masif, tidak hanya menjadi serbuan massal yang mengakibatkan kerumunan," tandasnya usai meninjau Gerakan Vaksinasi untuk Santri oleh Lantamal V Surabaya di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Karimi Desa Tebuwung, Kecamatan Dukun, Gresik, Selasa (14/9/2021).
Menurut Gus Yani, pergerakan atau akselerasi vaksinasi yang masif perlu dilakukan di pelosok-pelosok dusun dengan mengoptimalkan bidan-bidan desa.
"Juga banyak adik-adik yang sedang lulus kebidanan atau keperawatan, yang hari ini tenaganya bisa kita pakai untuk membantu kelancaran vaksinasi yang masif," tandasnya.
Dalam vaksinasi di Ponpes Al Karimi, puluhan tenaga kesehatan dari Lantamal V Surabaya diterjunkan ke lokasi untuk penyuntikan 1.200 dosis Sinovac ke santri dan masyarakat sekitar Ponpes.Sebelum divaksin, data peserta sudah dikoordinasikan pihak Ponpes dan Lantamal V Surabaya, sehingga proses vaksinasi berlangsung cepat, tertib, dan ketat dalam protokol kesehatan.
"Alhamdulillah gerakan vaksinasi hari ini berjalan dengan lancar. Tentunya ini hasil kerja keras dari semua pihak, terutama keluarga besar TNI AL dan Ponpes Al Karimi," ujar Gus Yani.
Menurut Gus Yani, vaksinasi ini merupakan ikhtiar dan menjadi satu langkah dalam menghadapi pandemi Covid-19, meskipun saat ini Kabupaten Gresik sudah turun ke level 1 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)."Kita harus terus waspada, tidak hanyut dalam euforia karena Covid-19 masih ada di sekitar kita. Tetap mematuhi protokol kesehatan karena disiplin menjadi kunci keselamatan kita semua," ucapnya.
Selain ditinjau Gus Yani, vaksinasi juga dihadiri perwakilan keluarga besar Laktamal V Surabaya, keluarga besar pengurus Ponpes Al Karimi, serta Tokoh Muda Nahdlatul Ulama (NU) Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans.
Baca juga: Gelar Pelatihan di Gresik, Kowarteg Ganjar Ajari Ibu-ibu Bikin Brownies Lumer
Momen Hidupkan Posyandu
VAKSINASI: Gus Hans (kiri), hadiri vaksinasi yang digelar Lantamal V Surabaya di Ponpes Al Karimi Grasik. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS VAKSINASI: Gus Hans (kiri), hadiri vaksinasi yang digelar Lantamal V Surabaya di Ponpes Al Karimi Grasik. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
Sementara itu Gus Hans menuturkan, keterlibatan TNI AL ataupun pihak-pihak lain adalah peran akselerasi terhadap tercapainya vaksinasi yang ada di Indonesia.
Karena itu, dia berharap, keterlibatan dari lembaga akselarator ini tidak kepada masyarakat umum, tapi mereka yang tidak memiliki domisili sesuai ketika dia tinggal. Misalnya pesantren, mahasiswa, buruh urban, dan sebagainya.
"Maksud saya, kembalikan vaksinasi ini kepada domain yang sebenarnya, yaitu Dinas Kesehatan. Bisa ke Puskesmas ataupun kita bisa hidupkan Posyandu," katanya.
Baca juga: East Java Heritage Expo, Adhy Karyono Harap Jatim Dapat Jadi Pusat Peradaban Islam Dunia Modern
Dengan menghidupkan Posyandu, menurut Gus Hans, maka bisa melibatkan para tenaga kesehatan yang mungkin karena pandemi Covid-19 tidak bisa bekerja bisa diangkat menjadi vaksinator.
"Nanti, pas Posyandunya hidup, berfungsi juga untuk mengantisipasi stunting, bayi kurang gizi. Logikanya, dengan pandemi, proses pernikahan dan regenerasi terus berjalan sementara ekonomi mereka kan tidak kuat," paparnya.Maka, dikhawatirkan saat pandemi ini, pasangan muda tidak optimal dalam memberikan gizi yang baik pada saat hamil maupun kepada bayi mereka. Nah, ini bisa mengakibatkan stunting.
"Kalau adanya Posyandu, mereka diharapkan tertangani lebih cepat daripada tidak ada Posyandu," tuntas kiai muda yang juga wakil sekretaris Dewan Penasihat (Wanhat) PW GP Ansor Jatim tersebut.
ยป Baca Berita Terkait Vaksinasi
Editor : Redaksi