BUKAN PEKERJA RODI: Mahfudz, tenaga kesehatan bukan kerja rodi segera bayat insentif mereka. | Foto: Barometerjatim.com/ANDRIAN
SURABAYA, Barometerjatim.com - Di tengah langkah Pemkot Surabaya membuka Puskesmas hingga 24 jam, Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya, Mahfudz blak-blakan mengungkap kalau insentif bulanan tenaga kesehatan (nakes) di Kota Pahlawan tahun ini belum dibayar.
Baca juga: Politikus PKB Ngegas! Dorong Musyafak Rouf Tantang Eri Cahyadi di Pilwali Surabaya 2024
"Tidak hanya nakes yang bekerja di Puskesmas, tapi nakes di Surabaya. Memang saya dapat informasinya dari nakes di Puskesmas," beber politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut, Kamis (15/7/2021).
Insentif nakes yang belum dibayar tersebut, kata Mahfudz, di antarnya terjadi di Puskesmas Pucang Sewu dan Puskesmas Ngagel Rejo, yang menjadi sasaran pantauannya.
"Insentif mereka di bulan November dan Desember baru dibayarkan bulan ini, sedangkan insentif mulai awal tahun 2021 belum dibayar," terangnya.Baca juga: PAD Parkir Surabaya Jauh dari Target, Baru Rp 12 M, DPRD: Dishub Tak Serius, Banyak yang Bocor!
Mahfudz prihatin dengan kondisi tersebut. "Ketika mereka berada di garda depan menangani pasien di tengah pandemi sampai harus berkorban nyawa, tapi insentif mereka tidak diperhatikan," tandasnya.
Karena itu, Mahfudz meminta Pemkot Surabaya segera menyalurkan insentif untuk para nakes tersebut. "Kasihan, mereka ini bukan kerja rodi, apalagi Puskesmas sekarang buka 24 jam. Mereka kerja pagi pulang jam 3 sore, lalu jam 8 malam kerja lagi sampai pagi," ucapnya.
Di sisi lain, Mahfudz juga mengapresiasi kebijakan Pemkot Surabaya yang membuka lowongan tenaga kesehatan untuk mencukupi ketersedian di tengah kondisi darurat Covid-19.Baca juga: DPRD Surabaya Desak Pemkot Relokasi Pedagang Pasar Krempyeng Kutisari: Kembalikan Fungsi Jalan
"Akan tidak manusiawi ketika Puskesmas buka 24 jam namun jumlah nakesnya tetap. Setidaknya ditambah 4 sampai 6 orang," katanya.
» Baca Berita Terkait DPRD Surabaya
Editor : Redaksi