Selain 2 Meninggal, 98 Buruh Sampoerna Reaktif Corona

barometerjatim.com

TRACING CORONA: Kohar Hari Santoso, tracing buruh pabrik Sampoerna terpapar Corona. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS

SURABAYA, Barometerjatim.com Selain dua meninggal dunia, 98 buruh pabrik PT HM Sampoerna Surabaya dinyatakan reaktif virus Corona (Covid-19). Jumlah didapat dari hasil rapid test terhadap 500 buruh lainnya di pabrik rokok ternama tersebut.

Baca juga: Gandeng SRC, Toko Kelontong Surabaya Kini Naik Kelas

Ketua Rumpun Tracing Covid-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso menuturkan, dari 98 yang reaktif, 91 orang saat ini sedang diisolasi di sebuah hotel di Surabaya dan tujuh lainnya dirawatinapkan.

"Sedang kita lakukan swab, ya tunggu hasilnya swab nanti," kata Kohar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (30/4/2020) malam.

Kohar menjelaskan, proses swab bisa dilakukan dengan tiga cara. Pertama, dari pemeriksaan Corona kemudian ditanam atau culture virus. "Jika tumbuh maka berarti ada virusnya," katanya.

Cara kedua, di-swab kemudian dicarikan pasangannya dan kalau kelihatan berarti ada virusnya. "Cara ketiga adalah memeriksa cuwilan virusnya," tandas Kohar.

Baca juga: Tinjau Vaksinasi Buruh, Ketua Golkar Jatim Beri Apresiasi

Lalu cara keempat, memeriksa antibodi. Lazimnya, orang kalau kemasukan virus maka tubuhnya akan membuat antibodi. Perlu dicek mengapa mucul antibodi, apakah ada virusnya atau tidak. Nah, rapid test untuk melihat antibodi tersebut.

Sementara soal dugaan riwayat perjalanan dari ke-98 orang tersebut, Kohar masih akan mendalami lebih lanjut. "Maksudnya sumber penularannya dari mana, kami sedang dalami lagi," katanya.

Namun dia memastian, para buruh pabrik Sampoerna relatif terkumpul di tempat kosnya, sehingga di tempat tersebut yang ada teman-teman para pekerja ini sendiri.

Baca juga: Geliatkan Ekonomi, Desa Wisata di Bondowoso Bikin “Kala Senja”

Dimana tempat kos para buruh Sampoerna tersebut? "Saya enggak tahu detail tempat kosnya, tapi areanya relatif terlokalisir," elak Kohar.

» Baca Berita Terkait Wabah Corona

Editor : Redaksi

Sudut Pandang
Berita Populer
Berita Terbaru