
SURABAYA, Barometerjatim.com Begitu diinstruksikan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa untuk membebaskan Sungai Brantas dari sampah popok dengan memasang CCTV, dinas terkait langsung bergerak cepat.
Baca juga: Orang Miskin di Pamekasan Masih 123,46 Ribu, Khofifah Gelontorkan Bansos Rp 6,37 M!
Senin (18/2/2019), tim dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) bersama Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jatim bergerak ke lokasi, melakukan survei lapangan untuk pemasangan CCTV di Jembatan Karangpilang, Surabaya.
"Tadi kita cek lapangan dengan Kominfo. Nanti yang memasang secara teknis itu Kominfo, sedangkan LH menunjukkan titik-titiknya," kata Kepala Dinas LH Jatim, Diah Susilowati.
"Jadi hari ini masih survei lapangan, karena untuk memasang alat-alat di situ harus ada izin juga dari pemilik jembatan, Balai Besar Jalan Nasional. Terus pemilik sungai Balai Besar Wilayah Brantas," terangnya.
Diah juga memastikan LH akan memasang server di kantornya untuk sistem pemantauan jaringan. "Nanti saya ikut tahu data dan informasinya untuk tindaklanjut memberikan sanksi kepada mereka yang nakal, membuang sampah sembarangan. Itu tugas saya," katanya.
"Tapi untuk elektroniknya dikerjakan Kominfo. Intinya kita merespon cepat dengan Kominfo, terkait instruksi Ibu Gubernur tersebut," sambung Diah.
Sementara Kepala Dinas Kominfo Jatim, Ardo Sahak menuturkan, setelah mengecek lokasi pihaknya merancang pemasangan CCTV di lima titik Jembatan Karangpilang.
"Ini saya barusan dari lokasi untuk melihat dan mengecek ulang terkait pemasangan CCTV. Sementara akan kita pasang di lima titik di Jembatan Karangpilang," ucapnya.
Lima titik tersebut, menurut Ardo, sudah bisa memantau di sekitar jembatan. "Jadi nanti kalau ada, ya kita anggap orang iseng buang sampah gitu, sudah bisa kelihatan," katanya.
Baca juga: Khofifah Janjikan PAD Rp 150 Miliar dari BPR Jatim, Komisi C: Bisnis Harus Rasional!
Ditanya soal spesifikasi kamera yang akan dipasang, Ardo masih enggan mengungkap karena semuanya masih dalam pengerjaan. Yang jelas, katanya, nanti CCTV yang terpasang akan bekerja secara detail.
"Termasuk ada speaker, nanti ada suara peringatan. Misalnya: Eh ojo buwak nang kono rek. Kali kita bersama rek, kotor rek (Jangan buang sampang sembarangan rek, ini sungai kita bersama nanti kotor). Buang di tempat yang sudah disediakan," katanya.
Realisasi Program "Cettar"

Apakah jaringan CCTV tersebut akan terkoneksi dengan ruang kerja gubernur? "Kita usahakan seperti itu, tapi mohon sedikit waktu. Minimal kita yang pantau dulu," katanya.
Baca juga: Minta Suntikan Modal Rp 500 M, Komisi C Bakal 'Kuliti' Rencana Bisnis BPR Jatim!
"Doakan secepatnya, karena kita akan kerja siang malam untuk menjalankan instruksi Ibu Gubernur," tegas Ardo.
Ardo menambahkan, respons cepat ini bagian dari realisasi program "Cettar" (Cepat, efektif, tanggap, transparan dan responsif) -- perasan dari program Nawa Bhati Satya -- yang digaungkan Khofifah.
"Jadi jargon Cettar itu tidak omong doang. Saat turun lapangan dan ada permasalahan, beliau langsung tanggap. Kita juga minta kawan-kawan media untuk memberikan dukungan program Ibu Gubernur ini," katanya.
ยป Baca Berita Terkait Khofifah, Pemprov Jatim
Editor : Redaksi