Pilwali Surabaya, Gus Hans-Arie Figur Kekuatan Nonpartai

barometerjatim.com

Arie Kusuma (kiri) dan Gus Hans, kriteria figur kekuatan nonpartai. | Foto: Barometerjatim.com/natha lintangArie Kusuma (kiri) dan Gus Hans, kriteria figur kekuatan nonpartai. | Foto: Barometerjatim.com/natha lintang
Arie Kusuma (kiri) dan Gus Hans, kriteria figur kekuatan nonpartai. | Foto: Barometerjatim.com/natha lintang

SURABAYA, Barometerjatim.com Sejak masuk bursa Pilwali Surabaya 2020, nama KH Zahrul Azhar Asad alias Gus Hans dan Dwi Ariady Kusuma atau akrab dengan nama Arie Kusuma kian ramai diperbincangkan.

Baca juga: Orang Miskin di Pamekasan Masih 123,46 Ribu, Khofifah Gelontorkan Bansos Rp 6,37 M!

Bahkan figur muda potensial ini bisa menjadi kekuatan baru nonpartai di arena politik Kota Pahlawan, lantaran keduanya masuk circle Gubernur Jatim terpilih 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa.

"Gus Hans dan Mas Arie mungkin masuk dalam kriteria figur kekuatan nonpartai," tutur Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC), Surochim Abdussalam di Surabaya, Selasa (8/1).

Mengingat, tambah Surochim, "Ada kekuatan kultural dan struktural Bu Khofifah di belakangnya, tentu layak diwaspadai dan diperhitungkan jika maju di Pilwali Surabaya."

Surochim menjelaskan, selain kekuatan tradisional partai, nama-nama dari figur nonpartai diprediksi akan banyak meramaikan Pilwali Surabaya 2020. Apalagi figur masih jadi kekuatan utama saat ini dalam konteks Pilkada.

"Peluang kandidat partai dan nonpartai akan sama besarnya untuk Pilwali Surabaya, tergantung kekuatan figurnya," tandasnya.

Kekuatan figur ini dibutuhkan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pembangunan Kota Surabaya ke depan. Hal itu bisa menghinggap pada figur baru yang fresh, nonmainstream dan muda.

Baca juga: Khofifah Janjikan PAD Rp 150 Miliar dari BPR Jatim, Komisi C: Bisnis Harus Rasional!

"Siapa yang bisa membangun komunikasi lintas sektor, maka punya kans lebih besar menang di Surabaya. Figur ini akan menjadi penantang kuat figur yang sudah beredar selama ini," paparnya.

Lebih dari itu, Khofifah yang merepresentasikan kekuatan "hijau" kultural Nahdlatul Ulama (NU) bakal semakin dahsyat jika bisa digandeng kekuatan "merah" Nasionalis. "Kendati harus diakui, ikhtiar ke arah sana bukan jalan yang mudah," tegasnya.

Sinyal Figur Muda

Nama Gus Hans dan Arie Kusuma menyeruak di bursa setelah Ketua Umum Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN), KH M Roziqi menyebut kalau Khofifah sudah memiliki 'jago' untuk Pilwali Surabaya 2020 tapi masih disimpan. "Belum waktunya dikeluarkan, katanya, Minggu (5/1).

Baca juga: Minta Suntikan Modal Rp 500 M, Komisi C Bakal 'Kuliti' Rencana Bisnis BPR Jatim!

Roziqi juag melemparkan sinyal, secara pribadi dirinya berpendapat Surabaya perlu dipimpin figur muda yang punya wawasan jauh ke depan, kecerdasan, serta punya akses untuk menyejahterakan masyarakat.

Namun apakah figur yang dimaksud itu Gus Hans atau Arie Kusuma, Kiai Roziqi memilih bertaka-teki. Bu Khofifah kan bilang belum subuh. Nanti kalau bada subuh mungkin akan terlihat, ucapnya sambil tersenyum.

ยป Baca Berita Terkait Khofifah, Pilwali Surabaya

Editor : Redaksi

Sudut Pandang
Berita Populer
Berita Terbaru