SURABAYA | Barometer Jatim – Irwan Eka Wijaya Arsyad naik pangkat menjadi Direktur Utama (Dirut) definitif PT Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Jatim -- salah satu BUMD Pemprov Jatim -- dari posisi Direktur Umum dan Keuangan. Sebelumnya dia ditunjuk sebagai Plt Dirut sejak 23 April 2024.
Bersama jajaran direksi lainnya dan komisaris, tugas tahun ini bisa jadi lebih berat lantaran setoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditarget naik seiring permintaan suntikan modal hingga Rp 500 miliar.
Baca juga: Terpilih Jadi Dirut BPR Jatim, Segini Harta dan Utang Irwan Eka Wijaya Arsyad!
Tahun lalu, setoran PAD dari BPR Jatim sebesar Rp 9,428 miliar dan target naik menjadi Rp 150 miliar dalam lima tahun ke depan setelah suntikan modal Rp 500 miliar terpenuhi.
Lantas, berapa harta kekayaan jajaran direksi dan komisaris bank yang dikenal sebagai Bank UMK Jatim tersebut?
Mohammad Amin - Rp 11,2 Miliar
Di jajaran direksi, Direktur Kepatuhan Mohammad Amin tercatat paling tajir. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 10 Maret 2025 untuk jenis laporan periodik 2024, total harta kekayaannya mencapai Rp 11,2 miliar (11.296.046.791) setelah dipotong utang Rp 1.470.227.184.
Dari data harta, Amin memiliki tujuh bidang tanah dan bangunan total senilai Rp 7.500.000.000. Terdiri dari tanah seluas 965 m2 di Kediri hasil sendiri Rp 650.000.000, tanah dan bangunan 228 m2/300 m2 di Surabaya hasil sendiri Rp 1.500.000.000, tanah dan bangunan 73 m2/70 m2 di Surabaya hasil sendiri Rp 650.000.000, serta tanah dan bangunan 43 m2/40 m2 di Surabaya hasil sendiri Rp 350.000.000.
Lalu tanah dan bangunan seluas 180 m2/200 m2 di Surabaya hasil warisan Rp 1.750.000.000, tanah seluas 295 m2 di Surabaya hasil sendiri Rp 1.600.000.000, serta tanah dan bangunan 1.865 m2/200 m2 di Kediri hasil warisan Rp 1.000.000.000.
Selain itu, Amin memiliki lima alat transportasi dan mesin senilai Rp 1.208.600.000. Rinciannya mobil Toyota Kijang Innova 2.0 G AT tahun 2018 hasil warisan Rp 250.000.000, motor Yamaha B65/Solo tahun 2017 hasil sendiri Rp 15.000.000.
Berikutnya mobil Toyota Fortuner 2.4 VRZ 4X2 AT tahun 2017 hasil sendiri Rp 300.000.000, motor Yamaha N Max tahun 2023 hasil sendiri Rp 30.000.000, serta mobil Toyota Fortuner 2.8 VRZ 4X2 A/T (GUN166RSDTHXD) tahun 2024 hasil sendiri Rp 613.600.000.
Amin juga memiliki surat berharga Rp 500.000.000, serta kas dan setara kas Rp 3.557.673.975.
Agung Soeprihatmanto - Rp 1,1 Miliar
Terkaya kedua yakni Direktur Pemasaran, Agung Soeprihatmanto yang memiliki total harta kekayaan Rp 1,1 miliar (1.121.531.644) setelah dipotong utang Rp 1.000.000.000 yang dilaporkan pada 6 Maret 2025 untuk jenis laporan periodik 2024.
Dari data harta, Agung memiliki sebidang tanah dan bangunan seluas 96 m2/150 m2 di Surabaya hasil sendiri senilai Rp 1.500.000.000.
Selain itu, memiliki tiga alat transportasi dan mesin senilai Rp 162.000.000. Berupa mobil Mercedes Benz C180 MT tahun 1995 hasil sendiri Rp 65.000.000, motor Suzuki/UW125SC tahun 2012 hasil sendiri Rp 7.000.000, dan mobil Mercedes Benz C200 MT tahun 1996 hasil sendiri Rp 90.000.000. Selebihnya berupa kas dan setara kas Rp 459.531.644.
Irwan Eka Wijaya Arsyad - Rp 871,5 Juta
Sedangkan Dirut terpilih Irwan Eka Wijaya Arsyad jumlah harta kekayaannya paling kecil.
Menilik LHKPN yang dilaporkan pada 21 Maret 2025 untuk jenis laporan periodik 2024, Irwan memiliki total harta kekayaan Rp 871.578.211 setelah dipotong utang Rp 3.184.648.210. Harta ini berkurang Rp 321.642.634 dari sebelumnya Rp 1.193.590.947.
Harta Irwan berupa 4 bidang tanah dan bangunan total senilai Rp 1.952.000.000. Terdiri dari tanah dan bangunan seluas 138 m2/276 m2 di Sidoarjo hasil sendiri Rp 1.350.000.000, tanah dan bangunan 72 m2/72 m2 di Sidoarjo hasil sendiri Rp 350.000.000, tanah dan bangunan 300 m2/100 m2 di Situbondo hasil sendiri Rp 250.000.000, serta tanah dan bangunan 289 m2/200 m2 di Surabaya hasil sendiri Rp 2.000.000.
Selain itu, memiliki 3 alat transportasi dan mesin total senilai Rp 704.000.000. Rinciannya mobil Toyota Innova tahun 2019 hasil sendiri Rp 300.000.000, mobil Honda CRV 1.5 TC Prestige CVT CKD tahun 2018 hasil sendiri Rp 380.000.000, dan motor Honda F1C02M46LO AT tahun 2024 hasil sendiri Rp 24.000.000.
Dia juga memiliki harta bergerak lainnya Rp 178.295.104, kas dan setara kas Rp 960.151.644, serta harta lainnya Rp 261.779.673.
Baca juga: Khofifah Janjikan PAD Rp 150 Miliar dari BPR Jatim, Komisi C: Bisnis Harus Rasional!
Kartika Hidayati - Rp 29,6 Miliar
Bagaimana dengan jajaran komisaris? Komisaris Independen, Kartika Hidayati tercatat paling tajir.
Berdasarkan LHKPN yang dilaporkan pada 21 Maret 2025 untuk jenis laporan periodik 2024, perempuan yang juga Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Lamongan itu memiliki total harta kekayaan Rp 29,6 miliar (29.665.954.881) setelah dipotong utang Rp 3.392.197.858.
Dari mana sumbernya? Dari data harta, Kartika memiliki 10 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Lamongan, Gresik, Surabaya, dan Tuban senilai Rp 32.025.000.000. Hanya satu yang hasil warisan yakni tanah seluas 6.000 m2 di Lamongan senilai Rp 900.000.000, selebihnya hasil sendiri.
Kartika yang eks Wakil Bupati Lamongan juga memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp 365.000.000, harta bergerak lainnya Rp 432.000.000, serta kas dan setara kas Rp 236.152.739.
Dwi Ariady Kusuma - Rp 10 miliar
Terkaya kedua yakni Komisaris Independen, Dwi Ariady Kusuma yang mengantongi harta kekayaan Rp 10 miliar (10.014.480.779) setelah dipotong utang Rp 630.888.000 berdasarkan LHKPN yang dilaporkan pada 10 Maret 2025 untuk jenis laporan periodik 2024.
Mantan Staf Khusus Menteri Sosial di era Khofifah Indar Parawansa itu, memiliki tiga bidang tanah dan bangunan senilai Rp 8.570.000.000.
Masing-masing tanah dan bangunan seluas 220 m2/300 m2 di Jakarta Timur hasil sendiri Rp 3.500.000.000, tanah dan bangunan 440 m2/260 m2 di Surabaya hasil sendiri Rp 4.520.000.000, dan bangunan seluas 32 m2 di Surabaya hasil sendiri Rp 550.000.000.
Ari juga memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp 1.112.000.000, berupa mobil Honda HRV 1,5 SE CVT tahun 2023 hasil sendiri Rp 350.000.000, mobil Nissan Grand Livina tahun 2016 hasil sendiri Rp 150.000.000, dan mobil Toyota Fortuner tahun 2024 hasil sendiri Rp 612.000.000.
Selebihnya, Ari memiliki surat berharga Rp 32.504.000 serta kas dan setara kas Rp 930.864.779.
Baca juga: Minta Suntikan Modal Rp 500 M, Komisi C Bakal 'Kuliti' Rencana Bisnis BPR Jatim!
Purboyo Sinugroho - Rp 6,4 miliar
Berikutnya Komisaris Independen, Purboyo Sinugroho memiliki total harta kekayaan Rp 6,4 miliar (6.465.480.344) setelah dipotong utang Rp 417.004.266 berdasarkan LHKPN yang dilaporkan pada 10 Maret 2025 untuk jenis laporan periodik 2024.
Harta Purboyo berupa tanah dan bangunan senilai Rp 5.500.000.000, yakni tanah dan bangunan seluas 200 m2/70 m2 di Surabaya hasil warisan Rp 3.200.000.000, tanah dan bangunan 162 m2/45 m2 di Surabaya hasil sendiri Rp 1.500.000.000, serta tanah dan bangunan 105 m2/45 m2 di Sidoarjo hasil sendiri Rp. 800.000.000.
Dia juga memilik dua alat transportasi dan mesin senilai Rp 985.000.000, harta bergerak lainnya Rp 46.590.850, serta kas dan setra kas Rp 350.893.760.
Ina Dewayanti - Rp 5,6 miliar
Komisaris Utama, Ina Dewayanti memiliki harta paling sedikit di jajaran komisaris, yakni Rp 5,6 miliar (5.695.312.757) setelah dipotong utang Rp 933.000.000 berdasarkan LHKPN yang dilaporkan pada 10 Maret 2025 untuk jenis laporan periodik 2024.
Ina memiliki sebidang tanah dan bangunan seluas 240 m2/300 m2 di Surabaya hasil sendiri senilai Rp 4.500.000.000.
Lalu tiga alat transportasi dan mesin senilai Rp 1.413.000.000, berupa mobil Mercedes Benz CLS 350 AT tahun 2012 hasil sendiri Rp 520.000.000, mobil Toyota Fortuner tahun 2024 hasil sendiri Rp 612.000.000, serta mobil Hyundai Stargazer 2024 hasil sendiri Rp 281.000.000.
Selain itu, Ina memiliki kas dan setara kas senilai Rp 715.312.757.{*}
| Baca berita BPR Jatim. Baca tulisan terukur Retna Mahya | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur
Editor : Redaksi