BAHAYA KALAU DIBIARKAN: Longsor di Gunung Lemongan dinilai akibat perubahan fungsi hutan lindung menjadi perkebunan di sekitar gunung dan tidak ada pengawasan. | Foto: Ist
LUMAJANG, Barometerjatim.com Hujan yang mengguyur kawasan Lumajang dalam beberapa hari terakhir menyebabkan bencana longsong di kawasan Gunung Lemongan. Terparah terjadi pada Rabu (6/12) malam dan berlanjut hingga Kamis (7/12).
Baca juga: Usai Longsor dan Tewaskan 10 Orang, Apa Langkah Khofifah agar Jalur Pacet Lebih Aman?
Aktivis Lingkungan Lumajang, A'ak Abdullah Al-Kudus menuturkan, longsor terjadi di sisi tenggara Gunung Lemongan yang masuk wilayah Desa Kalipenggung Kecamatan Randuagung.
Longsor di lereng gunung yang selama ini menjadi tujuan para pendaki itu telah menghancurkan kawasan perkebunan sengon dan kopi milik warga. "Bersyukur tidak ada korban dalam bencana ini, terang Ketua Laskar Hijau yang akrab disapa Gus A'ak tersebut.
Baca: Hebat! Putra Lumajang Raih Ikon Prestasi Indonesia
Menurutnya, bencana terjadi seiring perubahan fungsi hutan lindung menjadi perkebunan masyarakat yang berada sekitar gunung dan tidak ada pengawasan.
Baca juga: Belum Kesampaian Bertemu Prabowo, Wahyudi Keburu Meninggal dalam Longsor Pacet!
"Lereng yang dulu berupa hutan lindung sekarang telah menjadi perkebunan sehingga mudah longsor saat hujan menerpa," katanya.
Bahkan perambahan hutan lindung untuk dijadikan kebun sengon dan kopi semakin masif terjadi di Gunung Lemongan, tapi tidak ada penindakan yang tegas dari aparat.
Baca: Longsor Pacitan, Mensos Serahkan Bantuan Rp 1,3 Miliar
Baca juga: Longsor Jalur Pacet-Cangar Hantam 2 Mobil, 10 Orang Tewas!
Beberapa pelaku sudah kita laporkan ke Polres dan Perhutani selaku pemangku kawasan, tapi sampai saat ini pelaku belum ditangkap. Padahal kita laporan sejak bulan April lalu, katanya.
Jika dibiarkan terus, tandas Gus Aak, maka ancaman longsor bisa mengancam keselamatan warga yang berada di sekitarnya.
"Pemerintah daerah harus segera mengambil sikap dengan bencana ini. Jika dibiarkan ancaman bisa menimpa masyarakat, apalagi kawasan ini sangat labil dan musim hujan masih akan berlangsung lama," pungkasnya.
Editor : Redaksi