Jelang Musim Hujan, DPRD Surabaya Ingatkan Pemkot Saluran Air Harus Terkoneksi

Reporter : Andriansyah
ANTISIPASI: Laila Mufidah ingatkan Pemkot Surabaya agar seluruh saluran air berfungsi dengan baik. | Foto: IST

SURABAYA | Barometer Jatim – Jelang musim hujan, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Laila Mufidah mengingatkan Pemkot agar seluruh saluran air berfungsi dengan baik. Mulai dari saluran utama di tengah kota, saluran sekunder, hingga tersier di kampung-kampung harus terkoneksi.

Interkoneksi saluran harus berfungsi maksimal, tandas Laila, agar saat diguyur hujan deras dalam waktu lama tidak meninggalkan masalah genangan.

Baca juga: Pemilik Usaha di Surabaya Wajib Sedikan Parkir Resmi, Melanggar Didenda Rp 50 Juta!

”Limpahan air hujan itu mengalir melalui saluran gorong-gorong hingga terbuang di laut,” ucapnya, Selasa (19/11/2024).

Karena itu, dia meminta Dinas Bina Marga dan Pematusan untuk mengecek fungsi saluran. ”Semua saluran harus terkoneksi dan berfungsi dengan baik, air datang langsung mengalir,” ujarnya.

Legislator asal PKB itu percaya, dinas teknis tersebut akan melakukan tugasnya dengan baik. Meski demikian, pengawasan dan cek di lapangan sangat dibutuhkan untuk memastikan, bahwa semua sistem saluran mampu mengatasi banjir.

Laila juga percaya, bahwa Pemkot Surabaya sudah melakukan apapun untuk mengantisipasi banjir tahunan selama musim hujan. Semua punya tanggung jawab yang sama, agar Surabaya tidak terus-terusan menjadi langganan banjir.

Baca juga: Surabaya Punya Logo Baru Rek! Habis “Sparkling” Terbitlah "Surabaya City of Heroes"

Selama ini, tandasnya, Pemkot Surabaya sudah melakukan upaya serius. Mulai dari normalisasi saluran, membuat saluran baru, hingga proyek box culvert. Begitu pula pengadaan rumah pompa sudah disiapkan hingga mencapai ratusan.

”Semua menantikan manfaat proyek saluran penanganan banjir yang saat ini menjadi salah satu fokus Surabaya. Semoga hujan kali ini banjir Surabaya bisa terkurangi,” ucap Laila.

Sebab, tandasnya, Surabaya bebas banjir 100 persen jelas tidak mungkin. Selain memang secara geografis berada di dataran rendah, perkembangan kota berkonsekuensi pada berkurangnya lahan terbuka untuk permukiman dan industri. Akibatnya resapan air berkurang.{*}

Baca juga: Lowongan Sekda, Eri Cahyadi Cari yang Tegas dan Berani Berantas Premanisme-Jukir Liar!

| Baca berita DPRD Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Editor : Redaksi

Sudut Pandang
Berita Populer
Berita Terbaru