Dari Kampung Amrozi, Eks Teroris Sumpah Setia NKRI

-
Dari Kampung Amrozi, Eks Teroris Sumpah Setia NKRI
SUMPAH SETIA NKRI: Ali Fauzi bersama eks napi teroris mengucapkan ikrar sumpah setia pada NKRI di Kompleks Masjid Baitul Muttaqien Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jumat (21/7). | Foto: Barometerjatim.com/HAMIM ANWAR LAMONGAN, Barometerjatim.com Dipimpin Ali Fauzi, eks kombatan dan instruktur perakit bom Jaringan Al Qaeda Indonesia, puluhan eks kombatan dan napi terorisme yang bergabung dalam Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) mengucap sumpah setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sumpah dilakukan di hadapan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius serta pejabat penting lainnya saat Dialog Kebangsaanan dan Peresmian Lembaga Pendidikan Agama di Kompleks Masjid Baitul Muttaqien Desa Tenggulun (kampung halaman terpidana mati kasus terorisme Bom Bali I, Amrozi), Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jumat (21/7). Ali Fauzi yang menjabat ketua YLP mengungkapkan, berdirinya yayasan oleh para eks napi terorisme (napiter) kombatan ini berawal dari keprihatinan melihat mereka yang keluar dari penjara tapi bergabung dengan komunitas lain dan masih melakukan tindakan teror. Baca: Tangkal Radikalisme, Pangdam Ajak 3 Pilar Bekerja Optimal Menurutnya, keberadaan yayasan ini salah satunya menjadi bagian dari alternatif pembinaan eks napiter. Sebab, tidak mudah mengubah mindset dan ideologi kekerasan dan sekarang mereka menyatakan cinta dan setia pada NKRI. Ini adalah sebuah upaya merubah mindset, perilaku. Dulu berlawanan dengan polisi sekarang berkawan. Dulu ingin runtuhkan NKRI, sekarang ingin bangun NKRI bersama-sama," kata Ali Fauzi, mantan kombatan Afghanistan dan Moro. Sedangkan narasi ikrar setia itu berbunyi: Bersama cegah terorisme, kami cinta Indonesia, merawat ukhuwah, merajut perdamaian, hidup Indonesia. Baca: Stunting di Lamongan, Dinkes Jatim Tepis Data TNP2K Di antara mantan teroris yang hadir yakni KH Ghozali, komandan perampokan Bank CIMB, Rambo yang dua kali masuk penjara karena menembak polisi, Yudi mahasiswa IPDN dan Sofyan penembak polisi yang oleh Ali Fauzi disebut sebagai anggota polisi murtad. Tidak ada orang baik yang tidak punya masa lalu, tidak ada orang jahat yang tidak punya masa depan. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berubah menjadi baik, bagaimanapun masa lalunya, bagaimanapun jahatnya dia, berilah mereka kesempatan untuk berubah, tuturnya.
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.