Upaya Golkar Sodorkan Kader Jadi Cawagub Tak Bersambut, Khofifah Tegaskan Nyaman Bersama Emil!

SURABAYA | Barometer Jatim – Upaya Partai Golkar menyodorkan kadernya menjadi Cawagub pendamping Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2024 tak bersambut. Lho, kenapa?
Ini setelah perempuan yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU sejak 2000 -- 24 tahun berjalan dan hingga kini belum ada tanda-tanda regenerasi -- itu untuk kali kesekian menegaskan, bahwa dirinya akan kembali berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak.
“Bersama Pak Emil saya merasa nyaman dan produktif. Nyaman penting, produktif penting. Oleh karena itu, doa kami, apa yang sudah kami lakukan lima tahun yang lalu mudah-mudahan memberikan manfaat dan berkah,” katanya saat menghadiri Silaturahim Syawal 1445 Hijriyah dan Tausiyah Kebangsaan yang digelar Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Timur, Sabtu (27/4/2024).
Di acara LDII, Khofifah kompak hadir bersama Emil. Hadir pula Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Anwar Iskandar.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menyampaikan terima kasih atas kerja sama semua pihak dan permohonan maaf selama memimpin Jatim periode 2019-2024.
- PASANGAN KHOFIFAH DI PILGUB JATIM
- 2008 : Khofifah berpasangan dengan Mudjiono (49,89%), kalah dari Soekarwo-Saifullah Yusuf (50,11%)
- 2013 : Khofifah berpasangan dengan Herman S Sumawiredja (37,62%), kalah dari Soekarwo-Saifullah Yusuf (47,25%)
- 2018 : Khofifah berpasangan dengan Emil Dardak (53,55%), menang atas Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno (46,45%)
“Terima kasih, bahwa partnership yang terbangun selama ini menjadikan alhamdulillah Jatim Allah jaga harmonis partnership di antara kita semua. Matur nuwun semuanya dan mohon maaf semuanya,” ucapnya.
Sebelumnya, meski Khofifah bolak-balik menyebut bakal kembali menggandeng Emil di Pilgub Jatim 2024, Golkar menyatakan tetap akan menyodorkan nama Cawagub.
"Tentu harus kita bicarakan sama Bu Khofifah, kita punya banyak sumber daya yang bisa kita dorong,” ujar Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Muhamad Sarmuji.
Nama-nama yang disiapkan, terang Sarmuji, banyak pilihan. Kalau yang muda ada Bayu Airlangga. Kalau pilihannya lebih senior dan berpengalaman di birokrat ada Heru Tjahjono.
Ada pula Wakil Ketua DPRD Jatim, Istu Hari Subagio. Lalu Ketua DPD Ormas MKGR Jatim, Kodrat Sunyoto, serta Ketua Fraksi Golkar DPRD Jatim, Blegur Prijanggono.
Soal Khofifah berulang kali menyebut akan tetap bersama Emil, Sarmuji bisa memahami. Sebab, katanya, sengotot apapun partai pengusung soal Cawagub, tetap saja Khofifah menjadi salah satu penentu.
“Tapi ini Mas Emil ada di persimpangan jalan juga. Mas Emil disebut-sebut sebagai calon menteri, tapi menterinya kan baru Oktober kepastiannya. Jadi semua masih memungkinkan untuk bisa menjadi pasangan Bu Khofifah,” tandasnya.
Apalagi PDIP juga disebut-sebut merapat ke Khofifah. Konsekuensinya, kata Sarmuji, tentu akan ada pembicaraan-pembicaraan yang serius.
“Kita belum tahu ujungnya seperti apa. Nanti saya akan tanya Bu Khofifah, kira-kira apa dan bagaimananya seperti apa. Tapi kita mempersiapkan kader-kader terbaik kita untuk bisa mendampingi Bu Khofifah,” ujarnya.{*}
| Baca berita Pilgub Jatim. Baca tulisan terukur Abdillah HR| Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur