Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jatim, Apa Kabar Pemeriksaan KPK soal LHKPN dan Bansos Beras?
SURABAYA | Barometer Jatim – Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim, Adhy Karyono ditunjuk sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jatim. Pelantikan dilakukan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Jakarta, Jumat (16/2/2024).
Adhy -- sebelumnya ditunjuk sebagai Pelaksana Harian (Plh) -- dilantik sebagai Pj setelah Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengakhiri masa jabatannya pada 13 Februari 2024 sementara Pilkada serentak termasuk Pilgub Jatim baru digelar pada 27 November 2024.
Lompatan Adhy menjadi Pj Gubernur Jatim menarik perhatian. Terlebih sebelumnya 'pejabat impor' dari Kementerian Sosial (Kemensos) itu sempat digarap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)-nya yang dinilai janggal, serta diperiksa terkait dugaan korupsi bantuan sosial (Bansos) beras di Kemensos 2020-2021.
Terkait pemeriksaan LHKPN Adhy, Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan bahkan menyebut sudah naik ke tahap penyelidikan setelah berawal dari proses klarifikasi.
Penyelidikan LHKPN Adhy dilakukan dalam kapasitasnya saat masih menjabat di Kemensos. Sebelum menjadi Sekdaprov Jatim, Adhy adalah Staf Ahli Menteri Sosial Bidang Perubahan dan Dinamika Sosial. Saat itu, Mensos dijabat Khofifah.
"Pak Adhy Karyono sekarang Sekda Jatim. Itu sudah (tahap) dilidik, tapi dalam posisi waktu itu di Kemensos," kata Pahala kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 28 November 2023. Namun Pahala tak menjelaskan lebih detail mengenai kejanggalan yang ditemukan dalam LHKPN Adhy.
SAKSI: Adhy Karyono saat menjadi saksi dalam perkara korupsi hibah Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/ROY/DOK
Sebelumnya, KPK telah dua kali mengklarifikasi LHKPN Adhy. Pertama, 10 April 2023. Lembaga antirasuah menjelaskan, ada sejumlah informasi dan data yang dikonfirmasi ke Adhy. Salah satunya terkait isian harta yang dilaporkan dalam LHKPN yang telah disampaikan ke KPK.
Kedua, 25 Mei 2023. Saat itu di Gedung Merah Putih KPK Jakarta Selatan, Adhy menyatakan tak ada yang ditutup-tutupi mengenai LHKPN miliknya.
"Saya sudah jelaskan semuanya, clear, insyaallah clear. Saya buka semuanya ya, enggak ada yang saya tutup-tutupi," katanya.
Soal pemeriksaan LHKPN-nya yang naik penyelidikan, Adhy mengatakan tidak tahu. “Enggak, saya belum mendengar kok,” katanya usai menghadiri pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) Pemprov Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat, 29 September 2023.
Ada klarifikasi soal statusnya yang dinaikkan KPK ke penyelidikan? “Kalau emang penyelidikan, kan emang tidak boleh diumumkan seharusnya. Makanya saya belum (mendengar naik ke penyelidikan),” ucapnya.
Perihal LHKPN ini juga sempat disinggung JPU KPK saat Adhy dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan Sahat Tua Simandjuntak, terdakwa perkara korupsi dana hibah pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD Jatim di Pengadilan Tipikor Surabaya, Selasa, 13 Juni 2023.
Pengunjung sidang terdengar tertawa kecil, saat JPU KPK, Ihsan mengawali pertanyaan untuk Adhy dengan ‘menyenggol' LHKPN. “Saya sempat lihat bapak, LHKPN ya.. Sekilas ini Pak, jadi saya tahu bapak setelah lihat LHKPN di KPK,” katanya.
Tak hanya soal LHKPN, di awal Januari 2024, KPK bahkan masih menggarap Adhy dengan memanggilnya bersama Eric Khosasi (swasta) dan Metta Ariesta Soepardi Wongkaren (wiraswasta) untuk diperiksa terkait dugaan korupsi Bansos beras di Kemensos 2020-2021.
Adhy sedianya diperiksa untuk tersangka Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) M Kuncoro Wibowo dan tersangka lainnya. Saat kasus terjadi, dia menjabat Kepala Biro Perencanaan Kemensos. Namun Adhy mangkir dan KPK akan menjadwalkan pemanggilan ulang.
"Ketiganya tidak hadir dan dijadwal ulang," terang Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri selaku Juru Bicara Bidang Penindakan dan Kelembagaan KPK dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (11/1/2024).
Joget di Tengah Tragedi
Selain berurusan dengan KPK, Adhy juga meninggalkan 'jejak tak sedap' lainnya. Empat bulan usai dilantik menjadi Sekdaprov, dia disorot lantaran di saat masyarakat masih menunjukkan rasa duka dan empatinya atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter, malah asyik berjoget di pesta ulang tahun Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jatim.
Malam itu, Senin, 3 Oktober 2022, Bapenda tengah merayakan Ultah ke-60 (1962-2022) di kantornya Jalan Manyar Kertoarjo, Surabaya. Acara dihadiri Gubernur Khofifah dan Wagub Emil Dardak, Adhy, dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jatim.
Alih-alih digelar dalam suasana keprihatinan. Ultah Bapenda Jatim bahkan dimeriahkan dengan penampilan live musik dari band lokal. Usai acara, mereka melantunkan sejumlah lagu, di antaranya berjudul Ojo Dibandingke yang dinyanyikan Farel Prayoga saat HUT ke-77 RI di Istana Negara Jakarta.
Nah, saat lagu dilantunkan, sejumlah pejabat Pemprov Jatim terlihat berdiri hendak meninggalkan acara namun tertahan karena Khofifah masih sibuk berfoto dengan sejumlah tamu undangan. Di sela menunggu Khofifah, Adhy menyalami sejumlah kepala OPD.
ASYIK JOGET: Adhy Karyono joget saat Ultah Bapenda Jatim di tengah suasana tragedi Kanjuruhan. | Foto: IST/DOK
Setelahnya, lantas asyik berjoget mengikuti irama lagu Ojo Dibandingke sambil melambai-lambaikan kedua tangannya ke depan. Moment ini direkam sejumlah orang yang hadir, termasuk awak media. Adhy juga sesekali mengarahkan pandangan ke Khofifah untuk memastikan atasannya itu masih berada di lokasi acara.
Joget Sekdaprov baru terhenti saat Khofifah berjalan meninggalkan acara. Adhy dan sejumlah pejabat kemudian menyusul di belakanganya. Ironis! Karena di malam yang sama, masyarakat Surabaya, termasuk Bonek yang selama ini menjadi rivalitas abadi Aremania, justru menyalakan ribuan lilin duka di pelataran Tugu Pahlawan.{*}
| Baca berita Pemprov Jatim. Baca tulisan terukur Abdillah HR | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur