Spanduk Rasis Hantam Ketum Bara JP, Gus Hans Ikut Bersuara!

Reporter : Roy Hasibuan
SIAPA PELAKUNYA?: Salah spanduk bernada rasis hantam Ketum Bara JP, Gianto Wijaya. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS

SURABAYA, Barometerjatim.com - Sekjen Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN), Zahrul Azhar Asumta turut prihatin atas munculnya spanduk bernada rasis yang dialamatkan ke Ketua Umum Bara JP (Barisan Relawan Jokowi Presiden hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Surabaya, Gianto Wijaya.

"Saya sangat prihatin dengan perilaku orang yang masih menggunakan unsur SARA, sebagai isu di dalam pemenangan apapun," ujar kiai muda yang akrab disapa Gus Hans tersebut, Minggu (3/10/2021).

Baca juga: Lawan Khofifah-Emil di Panggung Debat Pilgub Jatim, Gus Hans: Saya Ndak Ada Beban!

Spanduk yang bertebaran di sejumlah titik di Kota Surabaya tersebut, di antaranya bertuliskan: Tolak Bara JP Dipimpin Gianto Wijaya (Tionghoa), Bara JP Ada U/ Rakyat Bukan U/ Gianto Wijaya (Tionghoa).

Apalagi hal itu tidak mencerminkan sikap Jokowi. "Saya menjadi bagian dari barisan Jokowi, karena saya melihat Pak Jokowi itu memiliki jiwa kebangsaan dan nasionalisme yang sangat tinggi dan antirasis," tandasnya.

Sehingga, sekali lagi, Gus Hans sangat menyayangkan ketika ada pihak yang mengatasnamakan organisasi tertentu dan berafiliasi kepada Presiden Jokowi tapi pola pikirnya masih rasis.

"Ini berarti kan ada PR yang harus diselesaikan bersama-sama. Butuh kedewasaan dalam berpolitik, butuh kedewasaan dalam berbangsa dan ini harus dilakukan bersama-sama, tidak boleh satu belah pihak saja," ucap Gus Hans.

Baca juga: Siap 'Resik-resik' Jatim Bareng Risma, Gus Hans Ziarahi Makam Mbah Buyutnya di Madura

"Pak Jokowi tidak tahu tentang ini, pasti akan malu ketika ada orang yang mengaku pendukungnya menggunakan isu SARA di dalam proses-proses politik seperti ini, apapun alasannya," sambungnya.

Karena itu, Gus Hans berharap pihak kepolisian harus tetap bertindak terhadap tindakan yang memungkinkan menimbulkan isu SARA muncul lagi di Indonesia.

"Siapapun itu pelakunya. Justru menurut saya polisi tidak boleh tebang pilih, siapapun yang melakukan SARA sebagai isu politik harus diredam oleh pihak siapa pun, termasuk polisi," ujarnya.{*}

Baca juga: Gus Hans: Ijtima Ulama 3 Tak Bermakna, Tak Usah Ditanggapi!

» Baca Berita Terkait Bara JP

Editor : Redaksi

Sudut Pandang
Berita Populer
Berita Terbaru