KOLABORASI PENTAHELIX: Mohammad Yasin, meresmikan Kick-off Program Klinik BUMDesa Jatim 2021. | Foto: IST
SURABAYA, Barometerjatim.com Sukses melakukan pembinaan 20 BUMDesa di 2020, tahun ini Program Klinik BUMDesa Jatim menyasar empat desa. Yakni Kendalbulur (Tulungagung), Penanggal (Lumajang), Sukosari Kidul (Bondowoso), dan Cendono (Pasuruan).
Baca juga: Pulihkan Ekonomi, Desa Wisata di Pasuruan Bikin Cafe Layang
Peresmian dibuka Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Jatim, Mohammad Yasin lewat virtual ceremony Kick-off Program Klinik BUMDesa Jatim 2021, Rabu (27/1/2021).
Acara juga diikuti kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, perwakilan Dinas Koperasi dan UKM Jatim, para kepala dinas PMD, kepala desa, serta pengelola desa wisata dari keempat wilayah yang desanya menjadi sasaran program klinik BUMDesa.
Yasin bersyukur, di tengah situasi pandemi Covid-19 ada salah satu stakeholder yang sangat peduli dengan BUMDesa dan mau ikut terjun langsung untuk melakukan pemberdayaan agar lebih maju, yakni PT HM Sampoerna bersama Yayasan Rumah Kita dan Universitas Airlangga (Unair)."Kami mengapresiasi baik atas kerja sama yang dilakukan ini, karena kami ingin ke depan BUMDesa di Jatim tidak hanya baik dari sisi kuantitas tapi juga kualitas," ujar Yasin.
"Saya menyampaikan terima kasih kepada PT HM Sampoerna yang kemarin di 2020 kita dibantu pembinaan di 20 BUMDesa, hari ini empat BUMDesa. Mudah-mudahan nanti, tahun-tahun berikutnya bisa lebih banyak lagi," sambungnya.Dalam membangun BUMDesa, kata Yasin, memang harus kolaborasi dengan pentahelix. Di level Pemprov Jatim, bahkan ada enam OPD yang bersinergi lewat "Rembug Nyekrup" yakni Dinas PMD, Disbudpar, Dinkop, Disperindag, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP), dan Dishut.
Potensi Wisata Jatim
KLINIK BUMDESA: Nova Hariyanto (kanan) saar virtual Ceremony Kick-off Klinik BUMDesa Jatim 2021. | Foto: Barometerjatim.com /ROY HS KLINIK BUMDESA: Nova Hariyanto (kanan) saar virtual Ceremony Kick-off Klinik BUMDesa Jatim 2021. | Foto: Barometerjatim.com /ROY HS
Baca juga: Desa Wisata, Khofifah Resmikan Zona KIP di Tulungagung
Sementara itu Kepala Departemen Hubungan Regional dan Keberlanjutan PT HM Sampoerna Tbk, Kukuh Dwi Kristianto menuturkan pihaknya senang dapat berpartisipasi kembali dalam mendukung pemberdayaan BUMDesa di Jatim.
"Program ini kami yakini dapat membantu proses pengentasan kemiskinan di Jatim, serta turut andil dalam membantu pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi," katanya.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada sejumlah pihak yang turut mendukung program tersebut, yakni para OPD dan Unair.
Sedangkan Direktur Program Klinik Pengembangan BUMDesa Jatim 2021, Nova Hariyanto mengatakan, program ini dilatarbelakangi potensi wisata Jatim.Apalagi kepariwisataan merupakan salah satu konsen program prioritas Pemprov Jatim, yakni melalui program Dewi Cemara (Desa Wisata Cerdas, Mandiri, dan Sejahtera).
Baca juga: Pesat Ada 6.114 BUMDesa di Jatim, tapi Baru 532 yang Maju
Dengan konsen tersebut, kondisi wisata Jatim dalam enam tahun terakhir terpantau mengalami mengalami peningkatan sangat signifikan. Pada 2019, sektor pariwisata bahkan menyumbang 7,21 persen perekonomian Jatim.
"Hal ini menunjukkan bahwa sektor pariwisata menjadi daya tarik yang terus perlu dikembangkan," kata Nova.Karena itu, peningkatan potensi pariwisata memerlukan upaya pentahelix melalui Klinik BUMDesa. Baik antara lintas sektor pemerintah, swasta, akademisi, maupun peran media.
ยป Baca Berita Terkait Desa Wisata
Editor : Redaksi