Ketum PBNU: Islam Nusantara Solusi Kebangkitan Umat Islam

barometerjatim.com

KELUARGA NU: KH Said Aqil Siroj, beri arahan dalam halal bi halal virtual Muslimat NU. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS

SURABAYA, Barometerjatim.com Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof KH Said Aqil Siroj kembali menegaskan soal gagasan Islam Nusantara yang tercetus di Muktamar ke-33 NU di Jombang pada 2015.

Baca juga: PBNU 'Cawe-cawe' di Kongres Muslimat NU, Gus Hans: Mestinya Khofifah Berterima Kasih!

Menurut Kiai Said, Islam Nusantara adalah Islam yang harmonis dengan budaya, Islam yang dibangun di atas pondasi infrastuktur budaya. Bukan Islam yang ada di Nusantara.

"Sehingga antara agama dan budaya tidak tegang, harmonis, menyatu. Islamnya kuat, budayanya langgeng dan lestari," katanya saat memberi pengarahan dalam halal bi halal Muslimat NU sedunia yang digelar secara virtual dari Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Sabtu (13/6/2020).

Mengapa PBNU punya pemikiran seperti itu? Menurut Kiai Said, gagasan ini dilatarbelakangi setelah melihat tokoh-tokoh terdahulu yang mencoba membangkitkan kekuatan Islam lagi dan kebanyakan gagal.

Dia mencontohkan Ibnu Taimiyah, teoritisasinya gagal setelah ditentang para ulama. Grand Syekh Al Azhar Muhammad Abduh juga tidak begitu sukses, begitu pula John Al Afghani yang membangun PAN-Arabic untuk melawan dinasti Ottoman juga gagal.

Baca juga: 24 Tahun Jadi Ketum PP Muslimat NU Akhirnya Khofifah Lengser, Bergeser ke Dewan Pembina!

"Nah, coba konsep Islam Nusantara ini. Bukan saya yang akan melanjutkan, bukan. Bukannya ini sudah sempurna, belum. Baru pikiran besar, barangkali bisa menjadi solusi bagaimana kebangkitan umat Islam," katanya.

"Islam Nusantara barangkali bisa menjadi solusi bagaimana kebangkitan umat Islam."

"Kebangkitan peradabannya, budayanya, eksisensinya. Jauh dari radikalisme, jauh dari terorisme dan jauh pula dari liberalisme," sambungnya.

Karena itu, Kiai Said mengajak untuk menjaga Islam Nusantara. Islam yang disebutnya betul-betul menjaga washiyatul Islam, moderasi dalam Islam. Antiradikal, antriekstrem, antiteroris dan juga menolak liberalisme.

"(Serta) pikiran-pikiran sekuler yang sama sekali tidak punya dasar agama. Maka kita jaga Ahlussunah wal Jamaah dengan semangat Islam Nusantara," katanya.

Jaga pula, tandas Kiai Said, keutuhan dan keselamatan Indonesia. Bukan hanya keselamatan geografi, tapi keselamatan budayanya, keutuhan karakter, dan keselamatan kekayaan alam serta eksistensinya dengan semangat Islam Nusantara.

Baca juga: VIDEO: Gus Yahya Menyala! Sebut Kumpulan Kiai NU yang Serukan MLB Pengangguran

"Mudah-mudahan NU bisa andil besar dalam membangun semangat ini. Bukan masalah politik sesaat, politik jabatan atau politik kekuasaan, tapi politik kebangsaan dan insyaallah ila yaumil qiyamah akan kita pertahankan," tuntasnya.

ยป Baca Berita Terkait Nahdlatul Ulama

Editor : Redaksi

Sudut Pandang
Berita Populer
Berita Terbaru