Tak Sampai 20 Persen Surabaya Minim Ruang Observasi Corona

barometerjatim.com

TIAP HARI BERTAMBAH: Positif Corona di Jatim Capai 522 orang, Surabaya tertinggi. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS

SURABAYA, Barometerjatim.com Jumlah positif Corona (Covid-19) di Surabaya tertinggi di Jatim. Namun soal ruang observasi berbasis kelurahan, kota yang dipimpin Tri Rismaharini itu masih minim, tak sampai 20 persen!

Baca juga: Gagal Bakar Ban, Demo Desak KPK Bongkar Hibah Gubernur Jatim Nyaris Ricuh!

Merujuk data yang dibeber Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, dari 154 kelurahan di Surabaya, baru 27 kelurahan yang memiliki atau setara 17,5 persen.

"Mudah-mudahan warga Surabaya, kelurahan-kelurahan, atau mungkin ruang-ruang balai kelurahan bisa dijadikan ruang observasi," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (17/4/2020) malam.

Apalagi, tandas Khofifah, baik jumlah pasien positif, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun Orang Dalam Pemantauan (PDP) di Surabaya sangat mengkawatirkan. Total ODP 1.728 orang, PDP 669, dan positif 250.

Selain Surabaya, daerah yang kurang dari 20 persen yakni Kota Blitar (14,3 persen), Kabupaten Malang (13,6 persen), Kota Madiun (11,1 persen), Kabupaten Pobolinggo (9,1 persen), Batu (8,3 persen), Kota Malang (5,3 persen), Kota Probolinggo (3,4 persen), dan Kota Kediri (2,2 persen).

Baca juga: Rp 2 T Diduga Diselewengkan, Jaka Jatim Desak Keras KPK Usut Hibah Gubernur di Biro Kesra!

Sebaliknya, daerah yang sudah 100 persen yakni Banyuwangi, Sumenap, Ponorogo, Magetan, Ngawi, Trenaggalek, Bojonegoro, serat Kabupaten dan Kota Mojokerto.

Sedangkan total jumlah ruang observasi baik yang berbasis desa, kelurahan ataupun kecamatan, hingga kini tercatat 6.343 atau setara 74,5 persen.

"Berarti kita masih membutuhkan keikutsertaan lebih luas lagi, 25,5 persen yang kita harapkan bahwa setiap desa/kelurahan pastikan mereka miliki ruang observasi," katanya.

Khofifah menambahakn, ruang observasi tidak hanya diperuntukkan bagi mereka yang misalnya baru pulang dari episentrum atau daerah pusat penyebaran. Bisa dari Jabodetabek atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru tiba dari Malaysia.

Baca juga: KCB Demo Tuding PT DABN Sarat Sekongkol, Kejati Jatim Didesak Turun Tangan!

"Tetapi juga sebenarnya, ruang observasi ini bisa saja untuk ODP di masing-masing daerah yang sudah terpetakan," tandasnya.

ยป Baca Berita Terkait Wabah Corona

Editor : Redaksi

Sudut Pandang
Berita Populer
Berita Terbaru