Survei Alvara: Elektabilitas Anak Gus Ali Jauh di Atas Petahana

barometerjatim.com

PILBUP SIDOARJO: (Dari kiri) Ahmad Muhdlor, Kelana Aprilianto, Nur Ahmad Syaifuddin dan Bambang Haryo. | Foto: IST

SIDOARJO, Barometerjatim.com Bukan Kelana Aprilianto (Hanura), bukan Bambang Haryo Soekartono (Gerindra), bukan pula petahana Nur Ahmad Syaifuddin (Plt bupati Sidoarjo/PKB), tapi Ahmad Muhdlor (tokoh muda NU).

Baca juga: 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran, Survei ARCI: 80,6% Warga Jatim Puas!

Ya! Elektabilitas anak pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Bumi Sholawat Sidoarjo, KH Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali) tersebut melejit di bursa bakal calon bupati Sidoarjo dari hasil survei Alvara Research Center.

Dalam rilis yang diterima Barometerjatim.com, Kamis (20/2/2020), popularitas Muhdlor menempati posisi pertama dengan tingkat pengenalan publik 69,1 persen. Disusul Kelana (49,9 persen), Bambang Haryo (29 persen) serta Nur Ahmad alias Cak Nur (20 persen) -- 10 besar lihat tabel.

Survei digelar pada 25 Januari-7 Februari 2020 dengan 1.005 responden melalui metode multistage random sampling. Margin of error dari survei ini 3,16 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Begitu pula dengan elektabilitas. Tingkat keterpilihan Muhdlor tetap yang tertinggi, 38,7 persen. Selisih elektabilitas dengan pesaing terdekatnya cukup jauh, yakni Kelana (10,5 persen).

Bahkan kandidat lainnya, belum ada yang melampaui 10 persen, di antaranya Nur Ahmad (6,4 persen), Bambang Haryo (4,4 persen), dan Achmad Amir Aslichin (1,9 persen) dan yang belum memutuskan 26,0 persen.

EMPAT BESAR: Empat besar elektabilitas kandidat bakal calon bupati Sidoarjo. | Foto: Survei AlvaraEMPAT BESAR: Empat besar elektabilitas kandidat bakal calon bupati Sidoarjo. | Foto: Survei Alvara EMPAT BESAR: Empat besar elektabilitas kandidat bakal calon bupati Sidoarjo. | Foto: Survei Alvara

Hasil survei ini menunjukkan efektifitas kerja masing-masing kandidat. Muhdlor unggul, karena kerja masif di tingkat akar rumput dan ketepatan isu yang diusung," terang CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali.

"Dari hasil wawancara ke responden, belum ada gerak lapangan yang semasif Muhdlor. Kandidat lain lebih bersifat sporadis dan hanya mengandalkan baliho, sambungnya.

Baca juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Sapu Bersih 13 Daerah Mataraman, Risma-Gus Hans Susah Terkerek!

Jika nama-nama kandidat dikerucutkan menjadi empat nama, lanjut Hasanuddin, diperoleh elektabilitas tertinggi yakni Muhdlor (39,7 persen), Kelana (11,5 persen), Nur Ahmad (7,1 persen), Bambang 4,7 persen dan 37 persen belum memutuskan.

Muhdlor cukup mendominasi pada semua aspek perilaku pemilih. Keunggulannya tersebar cukup merata di semua daerah pemilihan," katanya.

"Rentang popularitas dan elektabilitas Muhdlor juga relatif lebih bagus dibanding kandidat lainnya. Artinya, jika popularitas Muhdlor naik, maka elektabilitasnya juga semakin tinggi, imbuhnya.

Intens Turun Lapangan

POTRET KANDIDAT: Popularitas dan elektabilitas kandidat bakal calon bupati Sidoarjo. | Foto: Survei AlvaraPOTRET KANDIDAT: Popularitas dan elektabilitas kandidat bakal calon bupati Sidoarjo. | Foto: Survei Alvara POTRET KANDIDAT: Popularitas dan elektabilitas kandidat bakal calon bupati Sidoarjo. | Foto: Survei Alvara

Hasanuddin menjelaskan, tingkat popularitas dan elektabilitas para kandidat relatif berbanding lurus, kecuali pada Nur Ahmad dan Bambang Haryo. Meski popularitas Bambang lebih tinggi dibanding Nur Ahmad, elektabilitas Nur Ahmad mengungguli Bambang.

Baca juga: Gencar Serang Khofifah di Panggung Debat, Elektabilitas Luluk Tetap Saja Tenggelam!

Meski demikian, Hasanuddin menggarisbawahi, semua kandidat masih memiliki ruang untuk meningkatkan popularitas-elektabilitasnya, mengingat ada waktu sekitar tujuh bulan hingga pemungutan suara. Jika ingin mengejar Muhdlor, kandidat lain harus semakin intens turun ke lapangan.

Semua kemungkinan masih terbuka, bergantung pada kecermatan komunikasi publik, kekuatan jaringan, dan seberapa intens menggarap akar rumput, ujar Hasanuddin.

Hasanuddin menambahkan, berdasarkan hasil survei, pemilih memilih Muhdlor karena dinilai sebagai tokoh muda yang mencerminkan kebaruan, visioner dan mampu membawa harapan perubahan, serta berlatar belakang santri NU.

Adapun Kelana mempunyai keunggulan di mata pemilih karena dinilai sebagai pengusaha, sehingga ada harapan bisa memajukan ekonomi Sidoarjo. Sedangkan Nur Ahmad dipilih karena dinilai berpengalaman di pemerintahan.

ยป Baca Berita Terkait Pilbup Sidoarjo

Editor : Redaksi

Sudut Pandang
Berita Populer
Berita Terbaru