Tugas Bambang DH Kurang Satu: Jadikan Whisnu Wali Kota

barometerjatim.com

BEDA PILIHAN?: Bambang DH, masih punya tugas jadikan Whisnu wali kota Surabaya. | Foto: Barometerjatim.com/DOK

SURABAYA, Barometerjatim.com Wakil Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPC PDIP Surabaya, Sukadar membantah ada tiga faksi di internal partainya jelang Pilwali Surabaya 2020.

Baca juga: VIDEO: Apa sih Dosa Adi Sutarwijono Sampai Dicopot dari Ketua PDIP Surabaya?

Seperti diberitakan Barometerjatim.com, 22 Desember 2018, Pengamat Politik asal Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Airlangga Pribadi Kusman, 'mencium' ada tiga faksi yang bergerak dinamis di internal PDIP Surabaya.

Di PDIP kemungkinan akan terjadi proses politik yang dinamis antara beberapa kubu di internal. Ada Mas Whisnu (Sakti Buana), Bambang DH, juga nanti ada posisi Bu Risma (Tri Rismaharini), nilai Airlangga.

Whisnu disebut-sebut mendapat dukungan dari struktural PDIP Surabaya. Risma dinilai lebih condong mendukung 'anak emasnya' Eri Cahyadi (kepala Bappeko Pemkot Surabaya), lalu Bambang DH dispekulasikan akan mengusulkan Mochamad Nur Arifin (bupati Trenggalek).

Enggak! Trenggalek wes onok postinge nang kono dee (M Nur Arifin). (Arifin sudah diplotĀ  menjadi bupati Trenggalek), kata Sukadar dengan logat Suroboyoan saat ditemui di Gedung DPRD Surabaya, Senin (17/6/2019) sore.

Baca juga: Dicopot dari Ketua PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono Tegak Lurus dengan Megawati!

Mas Bambang DH itu tugasnya kurang satu di Surabaya, yaitu menjadikan Whisnu Sakti Buana sebagai wali kota, sambungnya. "Itu isu (Bambang DH dukung pilih Arifin di Pilwali Surabaya). Politik itu iya dan tidak, enggak ada andai.. andai.. andai, tegasnya.

Kalaupun isu itu benar, Sukadar akan mengingatkan Bambang DH terkait tugasnya di Surabaya. "Sebagai kader dan pengurus PDI Perjuangan, saya akan mengetuk hati Mas Bambang: Mas, tugas sampeyan (anda) kurang satu di Surabaya, ucapnya.

"Menjadikan Mas Whisnu wali kota Surabaya. Nah, ini bahasa yang akan saya minta ke Mas Bambang, lanjut anggota Komisi C DPRD Surabaya tersebut.

Bagaimana dengan Tri Rismaharini (Risma) yang juga memiliki 'power' untuk berkomunikasi dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri? Eri bukan PDIP bos! sergahnya.

Baca juga: Dicopot dari Ketua PDIP Surabaya, Ini Nasib Adi Sutarwijono sebagai Ketua DPRD!

Kalau saya, komitmennya ingin menjadikan kader sendiri (Whisnu), bukan yang lain, tandas Sukadar.

Ā» Baca Berita Terkait Pilwali Surabaya

Editor : Redaksi

Sudut Pandang
Berita Populer
Berita Terbaru