PDIP Surabaya: Tudingan Tanpa Bukti, PKB Akan Kami Lawan

barometerjatim.com

Whisnu Sakti Buana (kanan) bersama Presiden Jokowi. PKB Jangan asal bicara tuding penggelembungan! | Foto: IstWhisnu Sakti Buana (kanan) bersama Presiden Jokowi. PKB Jangan asal bicara tuding penggelembungan! | Foto: Ist
Whisnu Sakti Buana (kanan) bersama Presiden Jokowi. PKB Jangan asal tuding penggelembungan suara! | Foto: Ist

SURABAYA, Barometerjatim.com Dituding melakukan penggelembungan suara Pileg 2019 di Surabaya, kubu PDIP geram! Ketua DPC PDIP Surabaya, Whisnu Sakti Buana meminta Ketua DPC PKB Surabaya, Musyafak Rouf jangan asal bicara.

Baca juga: VIDEO: Apa sih Dosa Adi Sutarwijono Sampai Dicopot dari Ketua PDIP Surabaya?

"Kalau mereka (PKB) protes, silakan! Tapi landasannya apa? Harus ada pembuktiannya," kata politikus yang akrab disapa WS itu ketika dikonfirmasi terkait tudingan PKB, Sabtu (20/4/2019).

Menurut Whisnu, jika terjadi upaya penggelembungan suara, maka hal tersebut bisa dilakukan pengecekan pada form C1 plano. "Apakah ada yang berkurang atau tidak," imbuhnya.

Karena itu, jika tudingan Musyafak tersebut tidak didasari bukti yang kuat, tandas Whisnu, maka hal tersebut adalah fitnah dan PDIP akan memprosesnya secara hukum.

Baca juga: Dicopot dari Ketua PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono Tegak Lurus dengan Megawati!

"Jika itu tidak bukti, maka akan kami laporkan dan proses secara hukum, karena sudah menyangkut nama partai," tegas putra mantan Wakil Ketua MPR RI, almarhum Sutjipto itu.

Whisnu menambahkan, seharusnya PKB tidak membuat kegaduhan di tengah situasi Pilpres saat ini. Namun soal motif di balik tudingan Musyafak tersebut, Whisnu tidak mau menduga-duga.

Baca juga: Dicopot dari Ketua PDIP Surabaya, Ini Nasib Adi Sutarwijono sebagai Ketua DPRD!

"Yang jelas jika tidak ada bukti, maka akan kami lawan! Ini sekaligus menjadi pembelajaran politik yang baik di Surabaya," pungkas politikus yang juga wakil wali kota Surabaya itu.

ยป Baca Berita Terkait Pemilu 2019, PKB, PDIP

Editor : Redaksi

Sudut Pandang
Berita Populer
Berita Terbaru