SURABAYA, Barometer Jatim – Ucapan belasungkawa datang dari berbagai pihak atas meninggalnya mantan Wali Kota Surabaya yang juga politikus PDIP, Whisnu Sakti Buana, Sabtu (27/5/2023), sekitar pukul 23.17 WIB. Termasuk dari Tokoh Muda Nahdlatul Ulama (NU) KH Zahrul Azhar Asumta.
“Inna llillahi wa inna ilaihi roji'un. Saya terkejut dengan kabar ini, saya berduka cita atas meninggalnya Mas Whisnu,” kata kiai muda yang akrab disapa Gus Hans itu, Minggu (28/5/2023).
Baca juga: Gerakan Ayo Mondok Siapkan Santri Melek Digitalisasi, MoU Disaksikan Raffi Ahmad
Di mata kiai Pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Azhar Darul Ulum Jombang tersebut, almarhum adalah sosok yang punya prinsip dan teguh jika memang diyakininya benar. Sehingga sebagai politikus dan pejabat di pemerintahan, dia punya warna tersendiri.
“Dan itulah karakter dari Mas Whisnu. Saya berdoa, mudah-mudahan Mas Whisnu husnul khotimah dan segala amal ibadahnya diterima Allah Swt, serta semangat perjuangannya bisa diteruskan oleh generasi berikutnya,” ucapnya.
- Baca juga:
Whisnu Sakti Buana Tutup Usia, Ketua PDIP Surabaya: Kita Kehilangan Pejuang Partai yang Gigih!
Whisnu Sakti adalah putra bungsu mantan Sekjen DPP PDIP, Sutjipto. Dalam karir organisasinya, dia pernah menjabat Sekretaris DPC PDIP Surabaya, kemudian menjadi Ketua DPC PDIP Surabaya dua periode (2009-2019).
Baca juga: Gandeng Raffi Ahmad, Gerakan Ayo Mondok Gelar Muhalaqoh di Kediri 28 Mei
Di masa reformasi, Whisnu juga memimpin Posko Pandegiling yang menjadi titik penting pergerakan kader banteng dan massa rakyat.
Dalam karir pemerintahan, Whisnu pernah menjadi anggota DPRD Jatim, Wakil Ketua DPRD Surabaya, Wakil Wali Kota Surabaya, dan Wali Kota Surabaya menggantikan Tri Rismaharini. {*}
Baca juga: Gibran Didesak Dicopot, Gus Hans Khawatir Nanti Ada Gubernur Tak Perform Diminta Turun!
» Baca berita Kabar Duka. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi.
Editor : Redaksi