PERKUAT AUSINDO: AHY temui pemimpin politik dan pemerintahan Australia perkuat hubungan bilateral Ausindo. | Foto: IST
CANBERRA, Barometerjatim.com Ketua Umum Partai DPP Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui sejumlah pemimpin politik dan pemerintah Australia di Canberra, Senin (28/11/2022).
Baca juga: Herman Khaeron Sekjen Demokrat, Agung Mulyono Apresiasi AHY: Sosok yang Tepat!
Tak hanya itu, AHY juga menjalankan people to people diplomacy dengan menemui para akademisi terkemuka di kampus-kampus besar Negeri Kanguru.
Kunjungan saya kali ini untuk memenuhi undangan pemerintah Australia. Dulu, terakhir saya ke Australia menjalankan misi kerja sama militer, kata AHY dalam keteranganya, Selasa (29/11/2022).
Kali ini, saya kembali memperkuat relasi bilateral Indonesia-Australia untuk mengokohkan fondasi perdamaian dan stabilitas kawasan di Indo-Pasifik, tandas alumnus Kennedy School of Government, Harvard University tersebut.
Di Canberra, AHY bertemu dan berdiskusi dengan Gubernur Jenderal David J Hurley, selaku simbol perwakilan Raja Inggris. AHY juga berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Australia Penny Wong, Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Richarf Marles, Menteri Industri dan Science Ed Husic, serta sejumlah senator ternama dari Partai Buruh dan Partai Liberal.Ada banyak isu-isu fundamental yang kami diskusikan, untuk pembangunan ekonomi, demokrasi dan juga meningkatkan hubungan bilateral Ausindo, seperti yang dulu dilakukan oleh Presiden SBY, ujar politikus kelahiran Bandung itu.
AHY menyampaikan sejumlah isu pokok di berbagai forum tersebut. Pada tataran global, dia menyoroti multilateralisme yang bermasalah juga rivalitas AS dan China di kawasan Indo-Pasifik.
Sebagai negara middle power, saya berharap Indonesia dan Australia bisa bersama-sama menjaga stabilitas kawasan di Indo-Pasifik, ucapnya.
Tiga Tantangan dan Peluang
Baca juga: VIDEO: Zulhas Jawab 'Teriakan' Bappeda Jatim soal Dana Ketahanan Pangan Rp 70 M
Selain itu, AHY menyampaikan tiga tantangan dan peluang bagi hubungan bilateral Indonesia dan Australia. Pertama, hubungan politik kita terjalin sangat baik, namun kita harus meningkatkan kerja sama ekonomi kedua negara, khususnya dalam bidang perdagangan dan investasi, katanya.
Kedua, trust atau rasa saling percaya adalah kunci penting bagi hubungan kedua negara sahabat ini. Ketiga, hubungan antara warga Indonesia dan Australia atau people-to-people contact menjadi key driver dan elemen penting bagi kedua negara.
AHY juga berkesempatan berdiskusi dengan Menteri Bayangan di bidang Luar Negeri (Shadow Minister), Senator Simon Birmingham dari Partai Liberal yang menjadi partai oposisi pemerintah saat ini.
Sebagai pihak oposisi di pemerintahan masing-masing, kami berdiskusi dengan hangat bagaimana bisa terus memajukan hubungan bilateral Indonesia dan Australia ke depan. Begitu juga di kawasan, peran ASEAN perlu ditingkatkan untuk menjaga stabilitas, ujar AHY.
Kami pun bersepakat bahwa, hubungan yang baik ini harus terus dilanjutkan, tanpa memandang partai mana yang berada di pemerintahan. Komunikasi aktif di antara oposisi inilah yang menurut saya sangat baik dan perlu diapresiasi, tambahnya.Baca juga: Bappeda Jatim 'Teriak' soal Dana Ketahanan Pangan Rp 70 M, Zulhas: Gak Ada yang Dipotong!
Selain itu, selama kunjungan ke Australia, AHY dijadwalkan hadir dalam diskusi akademik bersama para akademisi dan pelajar di Australia National University, University of Melbourne, dan Monash University.
Di antara program yang sangat padat tersebut, AHY menyempatkan diri untuk bersilaturahmi dengan tokoh dan masyarakat Indonesia di luar negeri, diaspora, dan pelajar.
Selama kunjungan kerja di Australia, AHY didampingi Direktur Eksekutif DPP Partai Demokrat, Sigit Raditya dan First Secretary Political The Australian Embassy Jakarta, Tom Coghlan.
» Baca berita terkait Demokrat. Baca juga tulisan terukur lainnya Roy Hasibuan.
Editor : Redaksi