BINTANG: Sejumlah alumni PMII berebut foto dengan Anwar Sadad di arena pelantikan IKA PMII Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
SURABAYA, Barometerjatim.com Sinyal Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Jatim bakal mendukung Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin maju Capres di 2024 menguat.
Baca juga: VIDEO: Prabowo Beri Hormat ke Khofifah, Isyarat Dini Bakal Dipinang di Pilpres 2029?
Namun Wakil Ketua Majelis Pertimbangan IKA PMII Jatim, Anwar Sadad mewanti-wanti agar diluruskan dulu siapa yang berkepentingan. Kepentingan IKA PMII atau PKB? tegasnya usai menghadiri pelantikan IKA PMII Jatim periode 2022-2027 yang dinakhodai Thoriqul Haq di Hotel Bumi Surabaya, Minggu (12/6/2022).
Kalau memang harus mengusung Cak Imim, lanjut Sadad, maka yang harus dilakukan pertama kali adalah menjadikan adik kandung Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Halim Iskandar itu sebagai kesepakatan IKA PMII.
Karena jika tidak, maka dia adalah kepentingan PKB, ya kan? kata Sadad yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Jatim.
- Baca: Capres 2024, Thoriqul Haq: Saya PKB Pastilah Cak Imin, tapi Bukan Representasi IKA PMII Jatim!
Pilpres itu kan tergantung pada kemampuan dan cara pandang kita, di dalam menampilkan gegasan kepada rakyat Indonesia, jelas politikus keluarga Ponpes Sidogiri, Pasuruan yang akrab disapa Gus Sadad itu.
Baca juga: 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran, Survei ARCI: 80,6% Warga Jatim Puas!
Lagi pula, dalam politik, identitas sebenarnya bukan sesuatu yang penting, karena yang diajarakan para pendahulu -- dalam hal ini para tokoh Nahdlatul Ulama (NU) -- yakni substansi dari nilai perjuangan.
Tidak diidentikkan dengan suatu identitas tertentu dan kita semua juga tahu bahwa NU itu konsisten pada cita-cita politik yang besar, yaitu politik negara dalam konteks politik kebangsaan, katanya.
Bagaimana NU, lanjut Sadad yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim, terlibat dalam suatu proses ideologisasi terhadap konsesi kenegaraan yang dihubungkan, dikaitkan dengan nilai-nilai agama.Ini kan substantif. Bagaimana para kiai, misalnya, memberikan predikat Waliyyul Amri Ad-Dharuri bi As-Syaukah kepada Bung Karno untuk melegitimasi kekuasan yang dianggap sekuler ketika itu, katanya.
Baca juga: Kejutan Prabowo Beri Hormat ke Khofifah, Isyarat Dini Bakal Dipinang di 2029?
Menurut saya itulah yang kita tangkap, bahwa nilai-nilai agama yang substantif itu bagaimana dikawinkan dengan nilai-nilai kebangsaan. Maka itulah yang diajarkan para ulama, para kiai kita terdahulu, tuntas Sadad.
BEDA PARTAI: Anwar Sadad (kiri) berbincang dengan Thoriqul Haq di arena pelantikan IKA PMII Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS BEDA PARTAI: Anwar Sadad (kiri) berbincang dengan Thoriqul Haq di arena pelantikan IKA PMII Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
» Baca berita terkait IKA PMII. Baca juga tulisan terukur lainnya Rofiq Kurdi.
Editor : Redaksi