POLITIK MAKAN HATI: Emil Dardak dan Gubernur Khofifah di pembukaan Musda Demokrat VI Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/IST
SURABAYA, Barometerjatim.com Wakil Gubernur Jatim yang juga demisioner Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Partai Demokrat Jatim, Emil Elestianto Dardak menyebut di politik harus siap makan hati. Wah, apa maksudnya?
Baca juga: Herman Khaeron Sekjen Demokrat, Agung Mulyono Apresiasi AHY: Sosok yang Tepat!
Artinya, maksudnya, bahwa kadang-kadang hal yang dilihat di luar tidak seperti apa yang ada di dalamnya, katanya usai Musyawarah Daerah (Musda) VI DPD Partai Demokrat Jatim, Kamis (20/1/2022) malam.
Pernyataan Emil didasari kemiripan dirinya dengan AHY yang sebenarnya punya pilihan di 'zona nyaman tapi akhirnya menceburkan diri ke politik praktis lewat Partai Demokrat untuk menyentuh masyarakat kebanyakan.
Mas AHY ini mirip-mirip sama saya latar belakangnya. Beliau kuliah di Harvard, saya kebetulan berkesempatan di Oxford. Orang mungkin mikir ya jalur bagi mereka yang sekolah di tempat seperti itu adalah kerja di tempat yang enak, gitu kan, katanya.Dalam konteks itu, kita hanya mikirkan gaji, tempat yang nyaman, sedangkan kita sekarang di politik adalah bagaimana menyentuh masyarakat kebanyakan, yang mana hari ini mungkin masih memiliki masalah dasar dalam kehidupan mereka, sambungnya.
Baca juga: VIDEO: Zulhas Jawab 'Teriakan' Bappeda Jatim soal Dana Ketahanan Pangan Rp 70 M
Karena itu, Emil mengaku salut dengan AHY yang berani mengabdikan talentanya untuk jalur politik yang disebutnya tidak mudah dan harus siap makan hati.
Saya sering ngobrol empat mata sama Mas AHY, bagaimana prestasi yang dia raih sebagai top student di Taruna Nusantara juga raih Adhi Makayasa, itu bukan sebagai anak presiden (SBY), jauh dari jabatan presiden. Tetapi beliau bisa meraih itu, katanya.
Emil bisa merasakan apa yang dialami AHY, karena dirinya juga punya pengalaman yang mengandalkan betul proses akademis misalnya saat menjadi juara siswa teladan se-DKI Jakarta.Jadi saya bisa konek dan salut bagaimana beliau ini teknokrat yang ingin memberi warna baru di politik, salah satunya ini ingin kita buktikan melalui proses Musda Demokrat Jatim, katanya.
Baca juga: Bappeda Jatim 'Teriak' soal Dana Ketahanan Pangan Rp 70 M, Zulhas: Gak Ada yang Dipotong!
Fit and proper test bagaimana ke depannya, proses kepemimpinan di partai ditentukan berdasarkan parameter yang tepat, parameter yang tentunya mencerminkan kualitas bukan hanya kuantitas, tuntas suami Arumi Bachsin tersebut.
» Baca berita terkait Demokrat. Baca juga tulisan terukur lainnya Roy Hasibuan.
Editor : Redaksi