Muhammadiyah: Khofifah Punya Kapasitas Bangun Jatim

barometerjatim.com

KHOFIFAH PUNYA KAPASITAS: Prof Zainuddin Maliki dan Khofifah Indar Parawansa di acara halaqoh kebangsaan yang digelar PW Pemuda Muhammadiyah di Surabaya, Selasa (15/8) malam. | Barometerjatim.com/ABDILLAH HR

SURABAYA, Barometerjatim.com Muhammadiyah mulai terbuka memberikan dukungannya di Pilgub Jatim 2018. Secara gamblang, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim (PWM) Jatim, Prof Dr H Zainuddin Maliki MA menyebut Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa sebagai sosok yang bisa membawa kemajuan dan kesejahteraan untuk Jatim.

Baca juga: Gagal Bakar Ban, Demo Desak KPK Bongkar Hibah Gubernur Jatim Nyaris Ricuh!

"Saya melihat Bu Khofifah ini adalah sosok yang punya kapasitas untuk membangun Jatim berdaya dan berkeunggulan," katanya saat memberi sambutan pengantar halaqoh kebangsaan bersama PW Pemuda Muhammadiyah di Surabaya, Selasa (15/8) malam.

Ada beberapa alasan mengapa Khofifah dinilai bisa membawa kemajuan di Jatim. Pertama, kata Zainuddin,  Khofifah adalah "menteri yang bukan sembarang menteri".

Dia lalu mengutip artikel yang ditulis Bloomberg. Media ternama yang bermarkas di New York edisi 27 Juli 2017 itu menyebut, Khofifah merupakan salah satu contoh menteri wanita di negara muslim terbesar di dunia. Ini merupakan contoh kesuksesan sebuah negara dalam memecahkan streotip gender dan agama.

Baca: Diinginkan Rakyat Jatim, Khofifah Tak Boleh Tutup Mata

Kedua, Jatim membutuhkan pemimpin yang benar-benar siap. Memiliki kapasitas, kapabilitas dan komitmen yang tinggi untuk membawa Jatim lebih baik lagi.

Baca juga: Rp 2 T Diduga Diselewengkan, Jaka Jatim Desak Keras KPK Usut Hibah Gubernur di Biro Kesra!

"Jatim memang maju, tetapi masih butuh satu kekuatan untuk lebih maju lagi dan majunya itu bukan di kota/kabupaten tertentu, tetapi juga maju di seluruh daerah di Jatim," katanya.

Dia mencontohkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang hampir separuh (47 persen) sumbernya hanya diperoleh dari empat kota: Surabaya, Gresik, Sidoarjo dan Kota Kediri. Ini berarti yang merasakan kemajuan dan kesejahteraan tinggi hanya di empat kota tersebut.

"Karena itu kita merasakan, betapa sulitnya ketika Pemprov Jatim diberi kewenangan untuk mengambilalih SMA/SMK," katanya.

Baca: Ternyata, Gus Dur Lebih Senang Disebut Bapak Kemanusiaan

Baca juga: KCB Demo Tuding PT DABN Sarat Sekongkol, Kejati Jatim Didesak Turun Tangan!

Akibatnya, beberapa kota maju yang sudah menggratiskan sekolah dari SD sampai SMA, setelah ditarik ke provinisi kemudian tidak gratis lagi. "Kalau satu kota digratiskan dan kota lainnya minta diperlakukan sama, tidak mungkin Pemprov bisa melayani," jelasnya.

Berkaca dari kondisi tersebut, maka Jatim masih membutuhkan pemimpin yang bisa membawa kemajuan dan Muhammadiyah berharap bisa mendapatkannya melalui Pilgub Jatim 2018.

"Kita akan memilih orang yang punya kapasitas, visi dan komitmen. Dan saya melihat Bu Khofifah ini sosok yang memiliki itu semua," tandasnya.

Editor : Redaksi

Sudut Pandang
Berita Populer
Berita Terbaru