INCAR JATIM 2024: Anik Maslachah (tengah), munculkan nama Gus Irsyad untuk Pilgub Jatim 2024. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
SURABAYA, Barometerjatim.com 13 Februari 2021 nanti, baru genap dua tahun Khofifah Indar Parawansa memimpin Jatim. Meski demikian, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah menyiapkan diri untuk merebut kemenangan Pilgub Jatim berikutnya setelah kalah tebal di 2018.
Baca juga: Bank Jatim Gelar RUPST, Bagi Dividen Rp 821,4 M dan Angkat Winardi Legowo Calon Dirut
Merujuk Undang-Undang (UU) Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota, Pilkada yang masa jabatan pemimpin daerahnya berakhir pada 2022 dan 2023 -- termasuk Pilgub Jatim -- digelar secara nasional pada 2024, kecuali wacana revisi bersambut.
Tekad memenangi Pilgub Jatim 2024 tersebut terlontar di arena Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-5 DPW PKB Jatim di Pasuruan, 9-10 Januari 2021, sekaligus menjadi salah satu rekomendasi dan sikap politik "Green Party" pada poin ke-6: Merebut kepemimpinan lokal, regional, dan nasional yang disampaikan Sekretaris DPW PKB Jatim, Anik Maslachah.
"Sempat dibahas, dan kita ingin PKB mengantar calon," katanya saat konferensi pers di kantor DPW PKB Jatim di Gedung Astranawa, Jalan Gayungsari Timur VIII-IX, Menanggal, Gayungan, Surabaya, Senin (11/1/2021) sore."Memang ada arus deras kita mengangkat calon internal partai, kader asli atau bisa jadi nanti kita mengangkat kader potensi lain yang berafiliasi dengan partai kami," tandasnya.
Soal siapa yang akan diusung, Anik menyebut PKB memiliki banyak kader mumpuni, termasuk Ketua DPW PKB Jatim yang juga menjabat Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar.
"Bisa jadi Pak Halim kalau memang beliau berkehendak, bisa jadi, bisa jadi!" tandas perempuan yang juga wakil ketua DPRD Jatim tersebut.Halim memang sempat menjadi kandidat gubernur di Pilgub Jatim 2018. Bahkan sejumlah billboard bergambar dirinya sempat terpasang secara besar-besaran di sejumlah kabupaten/kota di Jatim.
Namun dalam perjalanannya, DPP PKB menjatuhkan pilihan mengusung Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang berpasangan dengan Abdullah Azwar Anas. Tapi karena Anas kesandung 'foto panas', posisinya kemudian digantikan Puti Guntur Soekarno.Baca juga: Gagal Bakar Ban, Demo Desak KPK Bongkar Hibah Gubernur Jatim Nyaris Ricuh!
Dalam kontestasi, duet Gus Ipul-Puti yang diusung PKB, PDIP, PKS, dan Gerindra kalah tebal dari rivalnya, Khofifah-Emil Dardak yang diusung Demokrat, PAN, Golkar, Nasdem, PPP, dan PAN. Raihan suaranya 9.076.014 suara (46,45 persen) berbanding 10.465.218 suara (53,55 persen) atau selisih tebal 7,1 persen.
Banyak Kader Mumpuni
POTENSIAL DI 2024: Gus Irsyad (kiri) dan Gus Halim Iskandar, foto diambil sebelum pandemi Covid-19. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS POTENSIAL DI 2024: Gus Irsyad (kiri) dan Gus Halim Iskandar, foto diambil sebelum pandemi Covid-19. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
Baca juga: Rp 2 T Diduga Diselewengkan, Jaka Jatim Desak Keras KPK Usut Hibah Gubernur di Biro Kesra!
Selain Halim, nama lain yang disebut Anik dan bisa jadi justru lebih menarik perhatian yakni Irsyad Yusuf. Sebab, bupati Pasuruan dua periode yang akrab disapa Gus Irsyad tersebut merupakan adik Gus Ipul yang dikalahkan Khofifah di Pilgub Jatim 2018.
Selain Gus Halim dan Gus Irsyad, tambah Anik, "Ada Mas Thoriqul Haq, walaupun sekali tapi kan luar biasa programya dirasakan masyarakat Lumajang. Ada juga Pak Badrut Tamam (Bupati Pamekasan), ada Bu Anna Muawanah (Bupati Bojonegoro)," katanya.
"Intinya, banyak kader eksekutif maupun legislatif PKB yang sekiranya capacity-nya tidak perlu diragukan lagi, termasuk Gus Halim sendiri kalau memang beliau berkenan," tuntas Anik yang juga ketua Perempuan Bangsa Jatim -- organisasi sayap PKB.» Baca Berita Terkait PKB
Editor : Redaksi