TEMBORO: Santri putri Ponpes Al Fatah Temboro di kompleks pesantren. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
SURABAYA, Barometerjatim.com Seribu alat rapid test dikirim Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fatah di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan.
Baca juga: Gagal Bakar Ban, Demo Desak KPK Bongkar Hibah Gubernur Jatim Nyaris Ricuh!
Menurut Ketua Tim Rumpun Tracing Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Kohar Hari Santoso, dari seribu alat tersebut baru digunakan me-rapid test 305 santri.
"Kami sudah lakukan rapid test sebanyak 305 santri dan ada ustadznya juga," katanya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (22/4/2020) malam. Hasilnya? "Yang reaktif sebanyak 31," tandas Kohar.
Rapid test ini dilakukan, setelah didapati 43 santri Al Fatah asal Malaysia positif Covid-19. Mereka terdeteksi di pintu masuk internasional Lapangan Terbang Kuala Lumpur (KLIA), 16 April 2020.Soal mengapa mereka tak terdeteksi di Temboro saat dilakukan tes sebelum pulang ke Malaysia, Bupati Magetan Suprawoto menyebut pihaknya tidak sampai melakukan rapid test karena keterbatasan alat. Hanya dilakukan tes kesehatan biasa.
Baca juga: Rp 2 T Diduga Diselewengkan, Jaka Jatim Desak Keras KPK Usut Hibah Gubernur di Biro Kesra!
Ya, belakangan ini Ponpes Al Fatah menjadi perhatian, mengingat 43 santri positif tersebut bagian dari sekitar 25 ribu santri yang ada. Terlebih mereka berasal dari berbagi negara, terbanyak Malaysia.
Sejumlah daerah juga sudah mengantisipasi kepulangan santri Temboro jelang libur Ramadhan. Di Kabupaten Ponorogo misalnya, santri Al Fatah yang pulang kampung langsung diisolasi."Sudah ada 34 santri Temboro, semua diisolasi," tutur Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni.
Baca juga: KCB Demo Tuding PT DABN Sarat Sekongkol, Kejati Jatim Didesak Turun Tangan!
Dari 34 santri tersebut, ada enam yang menjalani rapid test. Hasilnya satu orang dinyatakan reaktif. "Yang positif (reaktif) satu diisolasi di RSUD dr Harjono," terang Ipong.
ยป Baca Berita Terkait Wabah Corona
Editor : Redaksi