DIKAGUMI SANTRI: Prabowo Subianto saat mengunjungi salah satu pondok pesantren d Jatim. | Foto: IST
SURABAYA, Barometerjatim.com Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyebut 22 Oktober merupakan hari penting dalam sejarah mempertahankan kedaulatan RI yang dipicu lewat Resolusi Jihad.
Baca juga: VIDEO: Prabowo Beri Hormat ke Khofifah, Isyarat Dini Bakal Dipinang di Pilpres 2029?
"Seorang alim ulama, Hadratus Syekh KH Hasyim Asyari, mencetuskan fatwa, yang kita kenal sebagai Resolusi Jihad, sebuah fatwa yang mengajarkan nilai-nilai hubbul wathan minal iman (mencintai tanah air bagian dari iman)," cuit Prabowo dalam akun Twitter-nya, @prabowo.
Dengan fatwa tersebut, kata Prabowo, Kiai Hasyim Asyari -- kerap dipanggil Mbah Hasyim di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) -- mampu membakar api semangat para santri dan kiai.
"Untuk bangkit melawan, serta turun ke medan pertempuran guna menghapus segala bentuk penjajahan di bumi Indonesia," tulis mantan Capres yang dua kali gagal mengalahkan Joko WIdodo (Jokowi) tersebut -- di Pilpres 2014 dan 2019.Baca juga: 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran, Survei ARCI: 80,6% Warga Jatim Puas!
Maka, tandas Praboeo, Hari Santri Nasional (HSN) menjadi momentum untuk merefleksikan semangat juang para santri dalam menyongsong tantangan bangsa ke depan.
"Saya dan keluarga besar Partai @Gerindra mengucapkan selamat Hari Santri," tulis Prabowo.
Baca juga: Kejutan Prabowo Beri Hormat ke Khofifah, Isyarat Dini Bakal Dipinang di 2029?
» Baca Berita Terkait Hari Santri Nasional
Editor : Redaksi