Baca juga: Gagal Bakar Ban, Demo Desak KPK Bongkar Hibah Gubernur Jatim Nyaris Ricuh!
Bahkan, Gus Salam menyatakan PWNU Jatim akan 'menjewer' Gus Abid Dkk karena dinilai sudah mengkerdilkan marwah organisasi, lantaran menggelar acara Ansor di gedung yang disebutnya sebagai simbol kekuasaan tersebut.
Namun saat menjemput dan melakukan tabayyun dengan Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar di Bandara Juanda sepulang umroh, Jumat (15/3) lalu, Gus Abid mengaku tidak 'dijewer', sebaliknya tabayyun berlangsung gayeng.
"Pas sowan saya enggak dijewer, he.. he. Enggak (dijewer)! Beliau malah bahagia luar biasa pas saya sowan. Memang inti dari semua itu kan saling tabayyun," kata Gus Abid pada Barometerjatim.com, Senin (18/3/2019).
Cucu KH Zainuddin Djazuli, pengasuh Pondok Pesantren Al Falah, Ploso, Kediri menambahkan, dirinya memang melakukan gerak cepat setelah ada yang meributkan soal penutupan Rakorwil di Grahadi.
Baca juga: Rp 2 T Diduga Diselewengkan, Jaka Jatim Desak Keras KPK Usut Hibah Gubernur di Biro Kesra!
"Ya gerak cepat-lah. Kayak Bu Khofifah, semuanya Cettar (Cepat, efektif, tanggap, transparan dan responsif). Intinya harus cepat, tanggap dan responsif," katanya.
"Jadi ketika melihat berita seperti itu (ribut-ribut acara Ansor digelar di Grahadi), kita harus cepat menanggapinya dan responsif dengan cara sowan ke kiai-kiai," sambungnya.
Baca juga: KCB Demo Tuding PT DABN Sarat Sekongkol, Kejati Jatim Didesak Turun Tangan!
Hal itu dilakukan, tegas Gus Abid, agar tidak ada kesalahpahaman di publik. "Bagi saya yang paling penting itu, jangan sampai publik mengatakan kalau kita (Ansor) tidak sejalan (dengan PWNU), kan itu yang paling bahaya," tuntasnya.
» Baca Berita Terkait Khofifah, Ansor Jatim, PWNU Jatim
Editor : Redaksi