Asal Tak Diusung PKB, Barikade Gus Dur Dukung Gus Hans

barometerjatim.com

Ahmad Arizal (kanan) dukung Gus Hans (kiri) asal tak diusung PKB. | Foto: Barometerjatim.com/roy hs

SURABAYA, Barometerjatim.com Bursa calon wali kota di Pilwali Surabaya 2020 kembali menghangat. Dorongan dari berbagai pihak, termasuk Barikade Gus Dur Jatim, membuat nama KH Zahrul Azhar Asad alias Gus Hans perlahan mulai mengorbit.

Baca juga: Bank Jatim Gelar RUPST, Bagi Dividen Rp 821,4 M dan Angkat Winardi Legowo Calon Dirut

Kiai muda pengasuh Ponpes Queen Al Azhar Darul Ulum Jombang itu bahkan diyakini bakal menjadi salah satu kandidat kuat, jika mendapat dukungan penuh dari Gubernur Jatim terpilih, Khofifah Indar Parawansa.

Namun Barikade Gus Dur yang diasuh putri kedua mendiang Gus Dur, Zanubba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid tersebut punya syarat yang tak bisa ditawar: Gus Hans tidak diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Tentu Gus Hans tak asing lagi bagi pecinta Gus Dur dan Barikade Gus Dur, khususnya di Surabaya. Beliau Jubir sukses Bu Khofifah di Pilgub Jatim 2018. Yang penting tidak diusung PKB," tegas Ketua Barikade Gus Dur Jatim, Ahmad Arizal di Surabaya, Jumat (1/2).

Mengapa syaratnya tidak diusung PKB? "Semua orang tahulah siapa yang menginisiasi kelahiran dan membesarkan PKB. Semua orang juga tahulah siapa yang mengkhianati Gus Dur," tegasnya.

Arizal menambahkan, tak sekadar mendukung, Barikade Gus Dur bahkan siap 'habis-habisan' memenangkan Gus Hans jika memang maju dan didukung Khofifah di Pilwali Surabaya.

Baca juga: Gagal Bakar Ban, Demo Desak KPK Bongkar Hibah Gubernur Jatim Nyaris Ricuh!

"Di Pilgub (2018) lalu, Bu Khofifah terbukti bisa menang di Surabaya kan, apalagi saat Pilwali Surabaya nanti posisi beliau sebagai gubernur Jatim. Tapi kalau PKB ikut mengusung Gus Hans, ya kami pasti dukung calon lain," tegasnya.

Bagaimana dengan elektabilitas? Arizal sama sekali tak khawatir kalau saat ini nama Gus Hans belum meroket di survei. Lagi pula, katanya, dari 10 besar yang muncul di hasil survei Surabaya Survey Center (SSC) periode 20-31 Desember 2018, elektabilitas semuanya masih rendah.

Baca juga: Rp 2 T Diduga Diselewengkan, Jaka Jatim Desak Keras KPK Usut Hibah Gubernur di Biro Kesra!

Whisnu Sakti Buana, misalnya. Meski elektabilitasnya tertinggi, masih di angka 15,4 persen, disusul Puti Guntur Soekarno 15,1 persen. Di bawah keduanya, malah di kisaran 4 sampai 1 persen. Bahkan Fandi Utomo yang sudah tujuh bulan bergerilya, hanya meraih elektabilitas 4,3 persen.

Karena itu, Arizal meyakini, kalau Gus Hans sudah bergerak dan direstui Khofifah, elektabilitasnya bakal meroket tajam. "Kami lihat Gus Hans paling matang dan siap di antara kandidat muda lainnya," pungkasnya.

ยป Baca Berita Terkait Pilwali Surabaya, Gus Hans

Editor : Redaksi

Sudut Pandang
Berita Populer
Berita Terbaru