SURABAYA, Barometerjatim.com Dua Capres, Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto diundang Ikatan Dai Aceh untuk tes baca Al Qur'an. Salah satu alasan, keduanya beragama Islam maka penting bagi muslim untuk mengetahui kualitas dalam membaca kitab suci.
Baca juga: Lawan Khofifah-Emil di Panggung Debat Pilgub Jatim, Gus Hans: Saya Ndak Ada Beban!
Namun menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN), KH Zahrul Azhar Asad alias Gus Hans tes baca Al Qur'an tersebut tidak perlu.
"Saya kasihan dengan Pak Prabowo. Kalau ujian ini diteruskan, khawatirnya pasangan kita (Jokowi-Ma'ruf Amin) menang telak. Kan enggak enak menang telak Pilpres gara-gara ngaji," katanya pada Barometerjatim.com, Senin (31/12).
Menurut Gus Hans, kapasitas Ma'ruf sebagai ketua umum (nonaktif) MUI dan mantan rais aam PBNU soal membaca Al Qur'an jelas tak diragukan. Begitu pula dengan Jokowi.
"Siapa yang meragukan, yang selama ini viral lewat video-video kalau Pak Jokowi sudah menjadi imam shalat. Pastinya kan bisa membaca Al Qur'an, wong jadi imam shalat," katanya.
Baca juga: Siap 'Resik-resik' Jatim Bareng Risma, Gus Hans Ziarahi Makam Mbah Buyutnya di Madura
Sebaliknya, kata Gus Hans, dirinya belum pernah mendapatkan file atau bahkan via search engine menemukan Prabowo pernah menjadi imam shalat atau membaca Al Qur'an.
"Jadi dasarnya saya kasihan. Maka menurut saya tes ini (membaca Al Qur'an) tidak perlu dilakukan, fokus saja pada kinerja dan program kerja," katanya.
Baca juga: Gus Hans: Ijtima Ulama 3 Tak Bermakna, Tak Usah Ditanggapi!
"Fokus program saja belum tentu menang, apalagi ketambahan urusan ngaji, lebih-lebih belajar ngaji," pungkas pengasuh Ponpes Queen Al Azhar Darul Ulum Jombang tersebut.
» Baca Berita Terkait Gus Hans, Pilpres 2019
Editor : Redaksi