UNTUNGKAN JOKOWI: Romahurmuziy (tengah), pendukung Prabowo bergeser ke Jokowi gara-gara kebohongan Ratna Sarumpaet. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN
MOJOKERTO, Barometerjatim.com Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romi menyebut, kebohongan yang dilakukan mantan tim pemenangan Prabowo-Sandiaga, Ratna Sarumpaet membuat pergeseran dukungan di Pilpres 2019.
Baca juga: Lawan Khofifah-Emil di Panggung Debat Pilgub Jatim, Gus Hans: Saya Ndak Ada Beban!
"Jujur saja, hoax yang dibuat Ratna Sarumpaet ini memang menggeser sebagian pendukung Pak Probowo yang semula masih menimang dan ragu-ragu, sekarang ke Pak Jokowi," katanya di sela menghadiri Deklarasi Jaringan Kiai-Santri Nasional (JKSN) di Pacet, Mojokerto, Sabtu (6/10).
Mereka yang bergeser ke Jokowi, tutur Romi, karena melihat tim Prabowo-Sandiaga melakukan segala cara, termasuk kebohongan dan bukan hanya sekali saja dilakukan. Dia mencontohkan isu pembakaran terhadap mobil Neno Warisma, setelah ditelusuri ternyata tidak ada.
Baca: Hoax Sarumpaet Terbongkar! Erick Thohir: Allah Maha Tahu
"Sehingga mereka (calon pemilih) akhirnya sadar, oh ternyata kelompok yang memang berjalan apa adanya ini betul-betul di tangan Pak Jokowi dan kawan-kawan," tandasnya.
Di sisi lain, PPP juga berharap penegak hukum menindaklanjuti apa yang dilakukan Sarumpaet secara tuntas sampai ke akar-akarnya. "Jangan sampai strategi playing victim ini diulang," katanya.
Baca juga: Siap 'Resik-resik' Jatim Bareng Risma, Gus Hans Ziarahi Makam Mbah Buyutnya di Madura
Romi melihat kebohongan Sarumpaet bukan sebuah kebetulan dan aksi pribadi-pribadi, tapi lebih pada orkestrasi yang tidak berdiri sendiri.
Baca: Dukungan JKSN Sanggah Segala Isu Miring tentang Jokowi
"PPP mendorong aparat penegak hukum melakukan pengungkapan secara tuntas, aktor intelektual yang terlibat dalam orkestrasi kebohongan ini betul-betul bisa diproses secara hukum," paparnya.
Tak hanya itu, PPP mengusulkan agar 3 Oktober -- merujuk tanggal pengakuan Ratna -- ditetapkan sebagai Hari Antihoax Nasional. Ini karena kebohongan yang dilakukan Ratna terdahsyat sepanjang sejarah Republik Indonesia.
Baca juga: Gus Hans: Ijtima Ulama 3 Tak Bermakna, Tak Usah Ditanggapi!
Baca: Menangkan Jokowi, Mesin Khofifah Bergerak di 34 Provinsi
"Karena menyangkut dan diviralkan aktor-aktor elite politik di tingkat nasional pada skala paling tinggi, yaitu calon presiden (Prabowo), DPR RI (Fadeli Zon), hingga mantan ketua MPR RI Pak Amien (Rais)," katanya.
"Maka, PPP mengusulkan agar 3 oktober itu bisa kita sepakti bersama dan nantinya di-Keppres-kan sebagai Hari Antihoax Nasional," tegasnya.
Editor : Redaksi