48 Hari Lagi Coblosan Kiai Sidogiri Dukung Penuh Khofifah

barometerjatim.com

DUKUNGAN SIDOGIRI: Khofifah mendapat dukungan dari Anggota Majelis Keluarga Ponpes Sidogiri Pasuruan, KH Abdullah Syaukat Siradj, Kamis (10/5). | Foto: Barometerjatim.com/MARIJAN AP

PASURUAN, Barometerjatim.com Kian deras saja gelombang dukungan kiai-kiai Nahdlatul Ulama (NU) untuk pasangan kader NU, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak di Pilgub Jatim 2018.

Baca juga: Komisi C DPRD Jatim Dorong PT DABN Jadi BUMD: Kinerjanya Baik dan Untung!

Kamis (10/5) hari ini atau 48 hari menjelang coblosan, giliran Anggota Majelis Keluarga Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri Pasuruan, KH Abdullah Syaukat Siradj secara terbuka menyatakan dukungannya.

"Saya tahu Ibu Khofifah mampu memimpin. Iya (saya memberi) dukungan penuh, betul. Insyaallah lancar," kata Kiai Syaukat di sela menerima silaturahim Khofifah dan rombongan.

Baca: Kiai Bangkalan Infaq Jingle Wis Wayahe untuk Khofifah-Emil

Khofifah hadir di kediaman kiai sepuh NU itu ditemani KH Asep Saifuddin Chalim (Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Pacet), Nyai Hj Machfuhdoh (putri pendiri NU, KH Wahab Chasbullah), Nyai Hj Mutahmmimah Hasyim Muzadi (sesepuh Muslimat NU) dan Ulfa Masfufah (cucu KH Wahab Chasbullah/Sekum PP Muslimat NU).

Kiai Syaukat menambahkan, dirinya memahami betul siapa Khofifah yang disebutnya sebagai pribadi yang punya kapasitas dan amanah. Modal peting untuk memimpin Jawa Timur bersama Emil Dardak.

Baca juga: Formasi Baru Direksi-Komisaris Bank Jatim, Ada Eks Pimpinan KPK!

"Saya tahu sifat-sifatnya, jadi saya sudah kenal lama. Saya rasa Bu Khofifah sangat bisa dipercaya, mampu menjalankan pemerintahan Jawa Timur," tandasnya.

Sementara Khofifah mengatakan, restu kiai sangat penting. Fatwa para kiai bisa menjadi stimulan dan bimbingan untuk menjalankan roda pemerintahan.

Baca: Wakil Ketua PCNU Bangil: Pilih Jilbab, Jangan Sari Konde

Baca juga: VIDEO: 1 Persen pun Hibah Gubernur Jatim Tak Disentuh KPK, Kebal Hukumkah Khofifah?

"Alhamdulillah, berdasarkan survei, masyarakat di Jawa Timur sekitar 50 persen memilih pemimpin berdasarkan referensi para kiai dan tokoh agama. Karena itu saya tidak pernah lepas nyuwun pangestu para kiai," katanya.

Perempuan yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU itu menambahkan, di sisa waktu menuju pemungutan suara, 27 Juni nanti, dia akan terus memaksimalkan silaturahim dengan berbagai pihak.

"Jadi masing-masing kekuatan Jawa Timur menjadi penting, untuk bersama-sama memberikan satu pespektif bagaimana kepemimpinan ke depan," tuturnya.

Editor : Redaksi

Sudut Pandang
Berita Populer
Berita Terbaru