Paduan Busana Muslim Warnai Surabaya Fashion Parade 2018

barometerjatim.com

SURABAYA FASHION PARADE: Karya untuk busana muslim yang bervariatif mewarnai Surabaya Fashion Parade 2018. | Foto: Barometerjatim.com/ WIRA HARLIJADI

SURABAYA, Barometerjatim.com Ajang parade busana dari karya para desainer kembali digelar di Surabaya. Selain mengapresiasi karya, ajang Surabaya Fashion Parade (SFP) 2018 sekaligus untuk menyemarakkan menjelang hari jadi Kota Pahlawan.

Baca juga: Tak Ganggu Jalanan Pemkot Wadahi Kreasi Anak Muda Bidang Fashion Lewat Mejeng Nang Suroboyo

Sebanyak 60 desainer menampilkan karya mereka. Ada lima tema yang dipamerkan untuk para pengunjung. Mulai dari motif etnik, pesta hingga busana muslim di pamerkan.

"Tahun ini memang karya untuk busana muslim lebih bervariasi. Sederhana hingga bermacam motif dan desain ditampilkan," kata Ketua Panitia SFP 2018, Dibya.

Dia menerangkan, ajang yang mulai dibuka Rabu (2/5) hingga tiga hari ke depan di Atrium Plasa Tunjungan 6 Surabaya itu menampilkan tema busana berbeda setiap harinya. Beberapa di antaranya ethnic, cocktail, moslem and modest wear, party, serta urban and avant garde.

Baca juga: Jadi Model Dadakan di Kick Off 1 Abad NU, Eri Cahyadi: Saya Bangga Kenakan Baju Desainer NU

Baca: Hari Perempuan Internasional dalam 12 Kisah Google Doodle

Dibya menambahkan, gelaran SFP ke-11 ini mengusung tema berbeda agar ada nuansa baru setiap tahunnya. "Tahun ini temanya Unite, artinya dalam bahasa Prancis adalah kesatuan berbagai unsur. Ini sangat cocok dengan pasar busana di Indonesia yang kaya akan kebudayaan," terangnya.

Baca juga: Eri Cahyadi Tak Masalah Fashion Week di Surabaya, tapi Jangan Malah Bikin Macet

Tahun ini, target yang ingin dicapai adalah menjadikan Surabaya sebagai barometer fashion di Indonesia. Sehingga, dengan pasar yang bervariasi diharapkan mampu menerima karya para desainer-desainer asli dalam negeri.

"Selama ini kan hanya Jakarta yang menjadi kiblat. Kita ingin Surabaya juga menjadi alternatif mode yang kreatif dan kaya unsur budaya, ucap Dibya.

Editor : Redaksi

Sudut Pandang
Berita Populer
Berita Terbaru