TAK JERA DUKUNG KHOFIFAH: Nyai Hj Muthomimah Hasyim Muzadi, Muslimat NU tidak pernah kapok mendukung Khofifah di Pilgub Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/MARIJAN AP
SURABAYA, Barometerjatim.com Warga Muslimat NU, sekali lagi, menunjukkan totalitasnya dalam mendukung ketua umumnya, Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2018. Kali ini lewat acara Doa Bersama dan Ikrar Komitmen Pemenangan Tim Relawan Khofifah-Emil di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Senin (12/2).
Baca juga: Gagal Bakar Ban, Demo Desak KPK Bongkar Hibah Gubernur Jatim Nyaris Ricuh!
"Kita tidak akan pernah kapok! Kita tidak akan pernah berhenti berjuang untuk terus mendukung ketua umum PP Muslimat NU, yang untuk ketiga kalinya mencalonkan diri menjadi gubernur Jatim," kata sesepuh Muslimat NU yang juga Ketua PC Muslimat NU Kota Malang, Nyai Hj Muthomimah Hasyim Muzadi.
"Yang pertama tidak kalah, yang kedua juga tidak kalah, yang ketiga insyaallah dilantik. Besar harapan kita semua, yang terakhir ini harus menang dan dilantik," tambahnya yang disambut aplaus dan takbir ribuan jamaah.
Istri almaghfurlah KH Hasyim Muzadi itu menambahkan, tak boleh dan tak akan dipungkiri kalau Khofifah adalah kader NU tulen. "Kalau masih ada yang masih mempertanyakan, justru perlu dipertanyakan kembali siapa yang bertanya kalau beliau (Khofifah) bukan keder NU tulen," katanya."Yang pertama tidak kalah, yang kedua juga tidak kalah, yang ketiga insyaallah dilantik."
Selain itu, tandas Muthomimah, Khofifah tidak akan menyerah untuk kembali ke Jatim semata-mata karena pengabdian serta keinginan para kiai yang tahu persis bagaimana kebutuhan dan peta Jawa Timur.
"Ada titipan almarhum (KH Hasyim Muzadi). Tiga minggu sebelum beliau wafat, masih saja yang dibicarakan Khofifah harus menjadi gubernur," ujarnya. Mendengar cerita Muthomimah, sejumlah jamaah sampai berlinang air mata sambil berucap: Allah!
Baca juga: Rp 2 T Diduga Diselewengkan, Jaka Jatim Desak Keras KPK Usut Hibah Gubernur di Biro Kesra!
Baca: 43 Cabang Muslimat NU se-Jatim Ikrar Menangkan Khofifah
Bahkan, lanjut Muthomimah, Khofifah pernah dipanggil secara khusus agar maju di Pilgub Jatim 2018. "Kebesaranmu bukan di jabatan, bukan pula karena kamu pejabat. Tapi kebesaranmu kalau kamu mau merawat NU dan Muslimat NU," katanya menirukan perkataan Kiai Hasyim.
Merawat NU, tegas Muthomimah, bukan berarti Khofifah akan menjadi Ketum PBNU, ketua PWNU atau PCNU. "Tapi merawat warga NU di bawah, NU kultural jumlahnya lebih banyak dan mereka inilah yang membutuhkan perhatian dari seorang gubernur," katanya.
Baca juga: KCB Demo Tuding PT DABN Sarat Sekongkol, Kejati Jatim Didesak Turun Tangan!
Baca: Dukung Khofifah, Muslimat NU Unjuk Kekuatan di Bangkalan
Jika Khofifah berhasil menjadi gubernur pasca kepemimpinan Soekarwo, maka NU dan Banomnya serta seluruh masyarakat Jatim akan menorehkan sejarah. Baru kali ini Jatim memiliki gubernur perempuan.
"Mungkin, dari sinilah akan tumbuh lagi perempuan-perempuan tangguh yang akan menginspirasi kita semuanya untuk menyambung estafet kepemimpinan di Jatim. Perempuan ditakdirkan Allah, mungkin sebagian mengatakan lemah, tapi sebagian lainnya mengatakan justru kelebihan," jelasnya.
Editor : Redaksi