MANUVER 'BERBAHAYA': Soepriyatno, manuver politiknya di Pilgub Jatim 2018 dinilai bisa merugikan citra partai. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN
SIDOARJO, Barometerjatim.com Manuver Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Soepriyatno yang kerap melontarkan nama berbeda dan diklaim sebagai bakal Cagub Jatim dari Partai Gerindra dinilai membingungkan masyarakat, bahkan merugikan citra partai.
Baca juga: VIDEO: Prabowo Beri Hormat ke Khofifah, Isyarat Dini Bakal Dipinang di Pilpres 2029?
Dalam catatan kami, Soepriyatno pernah ekspos ke media, pertama menyebut nama Khofifah, lalu La Nyalla Mattalitti, Muhammad Nuh dan terbaru Moekhlas Sidiq," kata Ketua LSM Gerakan Anak Sidoarjo Setia (Ganass), Chamim Putra Ghafur, Sabtu (4/11).
"Menurut kami ini kontraproduktif. Seolah partai Pak Prabowo ini tidak punya analisa dan keyakinan di internal.
Baca juga: 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran, Survei ARCI: 80,6% Warga Jatim Puas!
Baca: Gabung Demokrat atau Gerindra Kehilangan Khofifah
Bahkan saat Soepriyatno beberapa waktu lalu menyebut nama Khofifah sebagai bakal Cagub yang akan diusung Gerindra, langsung mendapat respon dari Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arif Poyuono.
Baca juga: Kejutan Prabowo Beri Hormat ke Khofifah, Isyarat Dini Bakal Dipinang di 2029?
Ini kan membuktikan bahwa manuver ketua DPD Gerindra Jatim ini tidak produktif di internal, kalau diteruskan manuver-manuver seperti ini pasti merugikan soliditas partai, ungkap Chamim.
Terbaru, Soepriyatno mengaku menyiapkan Laksamana Madya TNI (Pur) Moekhlas Sidik sebagai bakal Cagub. "Sebelumnya dia melontarkan nama mantan Menteri Pendidikan, Muhammad Nuh sebagai calon alternatif," ucapnya.
Editor : Redaksi