TINGKATKAN LAYANAN: Rumah sakit terus didorong untuk meningkatkan layanan. Tahun ini 276 rumah sakit di Jatim sudah terakreditasi. | Foto: Ist
SURABAYA, Barometerjatim.com Tragedi bayi Debora membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim akan terus melakukan pemantauan terkait pelayanan, agar kasus serupa tidak terjadi di rumah sakit di Jatim.
Baca juga: Soal Herd Immunity, PDNU Cemaskan Pernyataan Khofifah
"Kami melalui Dinkes kabupaten/kota akan memantau rumah sakit mana saja yang belum terakreditasi," ujar Kepala Dinkes Jatim, dr Kohar Hari Santoso di Surabaya, Kamis (14/9).
Pihaknya menargetkan dan mendorong 372 rumah sakit di Jatim serta pusat kesehatan masyarakat memperoleh akreditasi pada 2019.
"Pada 2017 ini sudah ada sekitar 75 persen rumah sakit yang sudah terakreditasi. Artinya sudah ada 276 rumah sakit yang terakreditasi. Hal ini diberlakukan untuk meningkatkan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan," ungkapnya.
Baca juga: Prof Nidom: 70 Itu Bukan Herd Immunity, tapi Herd Vaccination
Baca: Dinkes Jatim: Kasus di Blitar Bukan karena Imunisasi
Sebelum melakukan akreditasi, Kohar mengaku terus melakukan pembinaan dan memantau rumah sakit yang belum terakreditasi melalui Dinkes kabupaten/kota.
Baca juga: Khofifah Sebut Dua Daerah Herd Immunity, DPRD: Jangan Asal
Selain itu, pihaknya juga meluncurkan program peningkatan kualitas pelayanan bagi lembaga kesehatan.
"Kami siapkan program MAREM (Memuaskan, Aman, Rasionil, Efisien dan Manusiawi). Maka indikatornya adalah indeks kepuasan pelanggan dan indeks kepuasan masyarakat. Ini sebagai upaya untuk menangkal kejadian-kejadian buruk yang akan terjadi di Jatim," terangnya.
Editor : Redaksi