SURABAYA, Barometer Jatim - Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad turut bersuara soal sejumlah pihak yang mereaksi keras pengibaran bendera LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) di Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di kantornya, Jakarta.
"Saya memaklumi jika ada reaksi keras dari organisasi kemasyarakatan atau organisasi keagamaan terhadap masalah tersebut. Justru saya menyayangkan statemen Ketum PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), Yahya Staquf, yang bersikap masa bodoh," katanya di Surabaya, Sabtu (21/5/2022).
Baca juga: VIDEO: Prabowo Beri Hormat ke Khofifah, Isyarat Dini Bakal Dipinang di Pilpres 2029?
"Dengan segala respek saya kepada Gus Ketum, sikap masa bodoh terhadap LGBT tidak sesuai dengan salah satu alasan berdirinya NU, yaitu amar makruf nahi munkar," tegas politikus keluarga Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri, Pasuruan yang akrab disapa Gus Sadad itu.
Sebagai sesama Nahdliyin, lanjut sadad, tentu Gus Yahya sangat paham bahwa LGBT bertentangan salah satu dari lima prinsip utama maqashid al-syari'ah, yakni hifdz al-nasl (menjaga hak berketurunan). "Menurut saya ini adalah masalah prinsip yang tidak bisa dinegosiasikan," kata Sadad yang juga Ketua DPRD Jatim.
Selebihnya, Sadad berpendapat, dalam konteks kehidupan berbangsa, dia punya harapan besar sikap untuk saling menghormati keyakinan masing-masing harus dijaga sekuat tenaga.
"Dalam konteks pergaulan antara bangsa, tentu sikap saling menghormati menjadi prasyarat penting. Inilah yang kita sebut sebagai live togehter in a multicural and diverse society," katanya.
Baca juga: 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran, Survei ARCI: 80,6% Warga Jatim Puas!
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menuturkan, pengibaran bendara LGBT bukan urusan PBNU dan merupakan hak dari Kedubes Inggris.
"Silakan urusan mereka, bukan urusan kita," kata Gus Yahya kepada media usai mengisi sambutan Konbes NU 2022 di Jakarta, Jumat (20/5/2022).
Diketahui, Kedubes Inggris mengibarkan bendera LGBT untuk memperingati Hari Anti-Homofobia pada 18 Mei 2022 dan diunggah di akun Instagram resminya @ukinindonesia.
Baca juga: Kejutan Prabowo Beri Hormat ke Khofifah, Isyarat Dini Bakal Dipinang di 2029?
Soal pengibaran bendera LGBT tersebut, Kedubes Inggris mengungkapkan alasannya, bahwa hak-hak LGBT adalah Hak Asasi Manusia (HAM) yang fundamental.
» Baca berita terkait Gerindra. Baca juga tulisan terukur lainnya Rofiq Kurdi.
Editor : Redaksi