Gus Yahya: Bukan Cuma PKB yang Boleh, Partai Lain Harus Ikut Ngurus NU!

Reporter : Muhammad Nararya
TAK HANYA PKB: Gus Yahya, bukan hanya PKB tapi seluruh partai boleh ngurus NU. | Foto: Barometerjatim.com/IST

KEDIRI, Barometer Jatim - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menegaskan bukan hanya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang boleh mengurus NU tapi seluruh partai.

"Jadi yang boleh ngurus NU jangan cuma PKB, yang lain ya bukan cuma boleh, harus ikut ngurus," katanya saat mengunjungi kantor PCNU Kabupaten Kediri, Minggu (6/3/2022) malam.

Baca juga: Turun ke Blitar, Megawati Ziarahi Makam Bung Karno dan Serahkan 2 Sapi Kurban

"(Kalau ada yang bilang) ndak bisa pokoknya PKB tok, yang lain jangan ikut-ikut. Ndak bisa, yang lain harus ikut karena mereka dapat suara dari warga NU juga," tegasnya.

Nalar inilah, tandas Gus Yahya, yang harus dikembangkan supaya NU adil terhadap seluruh partai karena ternyata selama ini berbagai memang menunggu.

"Mereka pikir selama ini enggak boleh ikut-ikutan ngurus NU, mereka pikir selama ini. Ya saya bilang ndak begitu. Semua wajib, bukan hanya boleh, wajib ikut mikir NU," katanya.

Apalagi warga NU, kata Gus Yahya, jumlahnya mencapai 50 persen dari seluruh penduduk muslim di Indonesia. Itu berarti, praktis sekitar 50 persen dari Indonesia karena 85 persen lebih penduduknya muslim.

Baca juga: Bulan Bung Karno, Adi Sutarwijono Ajak Kader Sarinah Doakan Megawati Ketum PDIP Lagi!

"Jadi NU ini 50 persennya Indonesia, PKB itu lho cuma 10 persen. Berarti yang 40 persen ini ke mana-mana, ya ke PDIP, Golkar, Gerindra, dan lain-lain," katanya.

"Lha kalau PDIP enak-enakan saja enggak mau ikut-ikutan ngurus kita, kan cari enaknya sendiri itu namanya. Golkar enggak mau ikut-ikutan mikir kita kan ya ndak bisa," ucapnya.

Makanya Gus Yahya blakblakan agar semuanya ikut tanggung jawab, bahwa NU merupakan urusan bangsa. Semua punya kewajiban untuk ikut berpartisipasi di dalam mengurus NU yang warganya nyata-nyata berada di berbagai partai politik.{*}

Baca juga: VIDEO: Apa sih Dosa Adi Sutarwijono Sampai Dicopot dari Ketua PDIP Surabaya?

» Baca berita terkait Nahdlatul Ulama

Editor : Redaksi

Sudut Pandang
Berita Populer
Berita Terbaru