KHOFIFAH-PROJO: Mensos Khofifah Indar Parawansa bersama Projo (Pro Jokowi) Jatim. Keputusan Khofifah maju di Pilgub Jatim menunggu izin Presiden Jokowi. | Foto: Barometerjatim.com/MARIJAN KR
SURABAYA, Barometerjatim.com Seorang menteri bertemu presiden seharusnya menjadi hal biasa. Tapi karena Mensos Khofifah Indar Parawansa didorong banyak pihak untuk maju di Pilgub Jatim 2018, maka pertemuannya dengan Presiden Jokowi dikaitkan dengan meminta izin untuk nyalon gubernur.
Baca juga: Formasi Baru Direksi-Komisaris Bank Jatim, Ada Eks Pimpinan KPK!
"Bisa jadi peristiwa (pertemuan Khofifah-Jokowi) berkaitan dengan reshuffle kabinet dan Pilgub Jatim," nilai pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Mochtar W Oetomo kepada wartawan, Kamis (24/8).
Pertemuan tersebut, kata Mochtar, sangat mungkin berhubungan dengan posisi Khofifah. Satu sisi terkait posisinya sebagai Mensos, di sisi lain dia dorong banyak pihak -- terutama kalangan Nahdlatul Ulama -- untuk maju sebagai Bacagub di Jatim. "Khofifah butuh kepastian restu dan peta dukungan partai dari presiden," tandasnya.
Baca: Kunci Madura Jadi Provinsi: Khofifah Gubernur Jatim
Direktur Surabaya Survey Center (SSC) itu meyakini saat ini semua partai politik (Parpol) tengah 'pasang kuda-kuda', memantau pertemuan Khofifah-Presiden Jokowi.
Baca juga: VIDEO: 1 Persen pun Hibah Gubernur Jatim Tak Disentuh KPK, Kebal Hukumkah Khofifah?
Parpol bakal melihat hal itu sebagai isyarat kesungguhan Khofifah running di Pilgub Jatim 2018. Jika benar maju, maka sudah pasti peta politik dan koalisi akan berubah.
Beberapa partai, kata Mochtar, sangat mungkin akan berpikir ulang terkait tawaran koalisi yang disodorkan PKB untuk mengusung Saifullah Yusuf (Gus Ipul). "Karena kunci koalisi yang akan diusung ada di sosok Khofifah," ujar Mochtar.
Baca: Muhammadiyah: Khofifah Punya Kapasitas Bangun Jatim
Baca juga: Bank Jatim Catat Laba Bersih Rp 1,281 Triliun, Tertinggi di Antara BPD se-Indonesia!
Khofifah memang harus segera menentukan sikap karena arus dukungan dari berbagai elemen masyarakat mengalir deras. Di sisi lain, Parpol juga dituntut segera menentukan langkah koalisi.
"Semua partai masih menyimpan kartu as, menunggu kepastian apakah Khofifah jadi maju atau tidak," tandasnya.
Ya, dinamika politik Jatim memang kian menghangat setelah Khofifah memberi sinyal bakal maju. Sebaliknya, incumbent Gus Ipul sudah menyatakan maju dan bakal diusung PKB, meski hingga kini Parpol berbasis Nahdliyin tersebut belum juga mengeluarkan SK dukungan.
Editor : Redaksi