MISI KEADILAN SOSIAL: RumahSinggah.org, wujudkan rumah gratis untuk kalangan fakir miskin. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
SURABAYA, Barometerjatim.com Hidup di bawah garis kemiskinan, membuat sebagian besar masyarakat susah memiliki hunian layak, lebih-lebih rumah pribadi. Tapi harapan itu belum pupus, karena RumahSinggah.org (RSdO) siap mewujudkan satu juta rumah gratis bagi fakir miskin.
Baca juga: Pandemi, PT KJJA Kembangkan Kawasan Perumahan di Gresik
"Visi kami adalah memberi dan saling menjadi berkat. Lepas dari dosa utang dan dosa riba," terang Ketua RSdO, Stefanus Bayu Angga didampingi Ketua Pembina Relawan, Matthew Nyoto di Surabaya, Rabu (7/10/2020).
Stefanus menuturkan, social foundation yang dipimpinnya berada di bawah kolaborasi Yayasan Anugerah Efrata dengan Maxwin Organization yang bergerak di bidang properti sosial dan komersial.
Dalam operasionalnya, terang Stefanus, RSdO memiliki volunteer atau relawan yang bertugas mencari fakir miskin, operasional yang mau bekerja, serta donatur atau filantropis."Kriteria volunteer antara lain harus mempunyai jiwa sosial tinggi. Karena itu kami mengajak anda untuk menjadi volunteer karena ini adalah misi mulia," katanya.
Sedangkan bagi donatur yang bergabung, lanjut Stefanus, nama mereka akan dicantumkan pada plakat rumah singgah dan dana yang masuk dijanjikan dalam 30 bulan akan kembali 100 persen.
"Mereka yang tinggal di rumah singgah, nanti juga dikasih pelatihan-pelatihan agar bisa berkarya dan bekerja melalui UMKM untuk mandiri, mengikuti program rumah kemersial," katanya.Berapa targetnya? "Sebanyak-banyaknya. Target kita satu juta, dan mulai menempati rumah sebelum akhir tahun, bekerja sama dengan developer Surabaya dan Sidoarjo. Jadi program ini membantu semuanya untuk keadilan sosial," tandas Stefanus.
Kolaborasi dengan UMKM
Baca juga: Bantah Terima Rp 12 M, PT PLT Tempuh Langkah Hukum
JIWA SOSIAL: Stefanus Bayu Angga (kiri) dan Matthew Nyoto, milenial berjiwa sosial. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS JIWA SOSIAL: Stefanus Bayu Angga (kiri) dan Matthew Nyoto, milenial berjiwa sosial. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
Sementara itu Pembina Yayasan Anugerah Efrata, Berlando Sihombing menuturkan, selama menghuni rumah singgah, para fakir miskin akan diajarkan mandiri lewat sejumlah pelatihan agar bisa 'naik kelas' mengikuti program memiliki rumah komersial.
Rumah komersial yang ditawarkan yakni jenis standar tipe 36 dengan kisaran harga Rp 150-200 juta. Tentu, berbagai kemudahan diberikan. Termasuk angsuran satu persen setiap bulan selama 100 bulan, tanpa uang muka, tanpa bunga, tanpa riba, dan tanpa BI Checking.
"Harapan kita, dari orang tidak mampu tadi, yang mendapatkan rumah singgah, kita akan didik menjadi mandiri. Kita akan kolaborasi dengan UMKM yang nanti bisa berkarya, bekerja, dan mendapatkan penghasilan," tutur Berlando.
"Pelatihan dengan UMKM diberikan, karena kami tidak hanya memberikan rumah singgah saja, tapi juga akan membuat mereka mandiri," katanya.Baca juga: Bawa Calon Investor, PT PLT Minta Tak Digiring ke Kepailitan
Sebab, setelah mampu naik kelas mengikuti program rumah komersial, rumah singgah yang mereka tempati akan dialihkan ke orang lain lagi. Mereka tidak bisa menempati rumah singgah selamanya, mengingat masih banyak orang lain yang juga membutuhkan.
"Sekali lagi, harapan kita memotivasi orang-orang yang menempati rumah singgah itu untuk bangkit memiliki rumah komersial dengan angsuran satu persen. Saya yakin orang itu akan termotivasi untuk menjalankan kehidupan," tuntasnya.
TAK BISA SENDIRI: Struktur RumahSinggah.org dalam wujudkan rumah gratis bagi fakir miskin. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS TAK BISA SENDIRI: Struktur RumahSinggah.org dalam wujudkan rumah gratis bagi fakir miskin. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
ยป Baca Berita Terkait Warna-Warni
Editor : Redaksi