Top Lumbung Pangan Jatim Juara Lomba Inovasi Daerah

barometerjatim.com

JUARA: Lumbung Pangan Jatim, juara nasional sektor pasar modern klaster provinsi. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS

SURABAYA, Barometerjatim.com Bikin bangga! Program Lumbung Pangan Jatim dinobatkan sebagai juara nasional, dalam lomba Inovasi Daerah Penyiapan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Baca juga: PT DABN Untung dan Punya Prospek Bagus, Komisi C DPRD Jatim Dorong Jadi BUMD!

Program yang diluncurkan Pemprov Jatim di tengah pandemi Covid-19 itu meraih juara untuk sektor pasar modern klaster provinsi, mengungguli Lampung dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Penghargaan diserahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kepada Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (22/6/2020).

"Alhamdulillah, prestasi ini menjadi guyuran semangat baru bagi seluruh warga Jatim yang sampai kini tengah berjuang dalam penanganan Covid-19," ujar Khofifah.

Seperti diketahui, Lumbung Pangan Jatim merupakan inisiasi dan format baru pasar modern di tengah pandemi Covid-19 berlangsung.

Kehadiran Lumbung Pangan Jatim, memberikan rasa aman dan ketenangan bagi warga masyarakat terhadap ketersediaan bahan pangan yang murah dan melimpah.

Penerapan protokol kesehatan juga dilakukan secara ketat bagi pengunjung dan manajemen. Para pembeli dikontrol ketat, termasuk penerapan physical distancing agar tidak terjadi kerumunan.

Kalaupun ada pembeli yang antre di lokasi, panitia menyediakan kursi duduk yang diatur berjarak dua meter. Lumbung Pangan Jatim sengaja didesain untuk aman diselenggarakan meski di tengah pandemi Covid-19," kata Khofifah.

"Semula, lumbung pangan ini digelar untuk menggantikan operasi pasar yang biasa kami gelar di waktu jelang bulan puasa Ramadhan. Namun di era pandemi, pelaksanaannya kita jaga betul agar physical distancing dilakukan dengan sangat ketat.

Dijelaskan Khofifah, yang menjadi dasar lain dibentuknya Lumbung Pangan Jatim, karena status Jatim yang merupakan lumbung pangan nasional. Sebut saja komoditas beras terdapat surplus 1,9 juta ton. Begitu pula dengan telur dan ayam potong.

Kita mencoba mencari format untuk bisa menyerap telur ayam, ayam potong, serta  memudahkan masyarakat untuk mengakses sembako yang kita pastikan harganya di bawah pasar," ucap Khofifah.

Baca juga: Formasi Baru Direksi-Komisaris Bank Jatim, Ada Eks Pimpinan KPK!

"Karena setiap jam 6 pagi, kita kirim tim untuk cek harga di pasar-pasar yang menjadi samplingnya BPS. Ada 26 pasar yang menjadi sampling BPS, sambungnya.

Pembelian Lewat Online

LEBIH MURAH: Harga komoditas di Lumbung Pangan Jatim di bawah harga pasaran. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HSLEBIH MURAH: Harga komoditas di Lumbung Pangan Jatim di bawah harga pasaran. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS HARGA LEBIH MURAH: Harga komoditas di Lumbung Pangan Jatim di bawah harga pasar. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS

Selain SOP protokol kesehatan, Khofifah menjelaskan bahwa Lumbung Pangan Jatim juga menyiapkan layanan pre-order melalui drive thru dan pembelian lewat online.

"Pembeli hanya perlu membuat order ke panitia, dan panitia nanti yang akan mengantar serta bebas ongkir (ongkos kirim) dengan maksimal jarak 20 kilometer," ujarnya.

Baca juga: VIDEO: 1 Persen pun Hibah Gubernur Jatim Tak Disentuh KPK, Kebal Hukumkah Khofifah?

Bahkan pelayanannya tidak hanya di lingkup Surabaya, Gresik dan Sidoarjo, tetapi diperluas hingga Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten dan Kota Pasuruan serta Kabupaten Bangkalan. Mulai minggu ketiga Juni, kelima daerah itu bisa menikmati layanan sembako murah bebas ongkir.

"Ini merupakan inovasi perluasan jangkauan layanan dari kami untuk warga masyarakat Jatim. Semoga bisa bermanfaat di tengah upaya kita menuju new normal, katanya.

Sementara Mendagri Tito Karnavian mengatakan, berbagai ahli kesehatan, baik nasional maupun internasional menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 akan berjalan lama.

Karena itu, dunia memilih beradaptasi dengan melakukan inovasi baru lewat tatanan baru atau new norma life. Lagi pula, pemerintah tidak mungkin melakukan pembatasan terus-menerus secara ketat apalagi lockdown.

Sebagai sesuatu yang baru, tatanan ini memerlukan pengenalan atau pra-kondisi agar seluruh masyarakat siap dan mampu beradaptasi. Pra-kondisi ini dilakukan dengan protokol kesehatan dalam berbagai sektor kesehatan dengan simulasi-simulasi, kata Tito.

» Baca Berita Terkait Wabah Corona

Editor : Redaksi

Sudut Pandang
Berita Populer
Berita Terbaru